DASWATI.ID – Bawaslu Bandarlampung evaluasi kinerja pengawas ad hoc pemilu selama mengawasi tahapan Pemilu 2024.
Evaluasi kinerja pengawasan dilakukan mulai dari tahapan pemutakhiran data pemilih hingga proses rekapitulasi penghitungan perolehan suara dari TPS sampai tingkat kecamatan.
“Evaluasi ini dari tahapan awal hingga pemungutan dan penghitungan suara. Sehingga kami mendapatkan gambaran untuk perbaikan ke depan menjelang tahapan pilkada bulan depan,” ujar Ketua Bawaslu Kota Bandarlampung Apriliwanda, Kamis (21/3/2024) malam.
Ia mengatakan terdapat beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi bersama terkait dengan pengawasan proses rekapitulasi penghitungan perolehan suara hasil Pemilu 2024.
“Salah satunya adalah kecepatan menginput data. Sebenarnya sudah cukup cepat, tapi harus lebih ditingkatkan lagi,” kata dia.
Data yang diinput di antaranya Formulir Model C.HASIL, Formulir A Penyampaian Hasil Penghitungan Suara, Formulir Model A Pengawasan.
“Dari hasil evaluasi, sampai hari ini masih ada pengawas ad hoc pemilu yang belum menginput Form A,” ujar Apriliwanda.
Data-data tersebut, lanjut dia, sebagai persiapan untuk menghadapi perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU).
“Per hari ini kami ditunggu data persiapan PHPU,” kata dia.
Hal itu sesuai imbauan Bawaslu Provinsi Lampung kepada jajaran Bawaslu di 15 Kabupaten/Kota.
“Jadi, kami sudah mengkompile semua data yang dibutuhkan terkait dengan PHPU dari tiga divisi yang ada. Mulai Divisi Pengawasan, Divisi Penanganan Pelanggaran, dan Divisi Penyelesaian Sengketa,” jelas Apriliwanda.
Apresiasi kinerja pengawas pemilu ad hoc.
Bawaslu Bandarlampung evaluasi kinerja pengawas ad hoc Pemilu 2024, baik Pengawas TPS, Panwaslu Kelurahan, dan Panwaslu Kecamatan.
Pengawas ad hoc pemilu ini tersebar di 2.880 TPS, 126 kelurahan, dan 20 kecamatan se-Kota Bandarlampung.
Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kota Bandarlampung, Muhammad Muhyi, menambahkan pihaknya mengapresiasi kerja-kerja pengawasan jajarannya selama tahapan pemilu berlangsung.
“Kami tentu tidak menafikan kerja-kerja Panwaslu Kecamatan hingga Pengawas TPS. Itu kami sangat apresiasi,” kata dia.
Muhyi juga mengapresiasi inovasi pengawasan dan pencegahan, serta sosialisasi yang dilakukan pengawas ad hoc pemilu.
“Di samping itu, ada juga beberapa hal yang harus kami evaluasi untuk perbaikan ke depannya agar kinerja kami bisa lebih cepat, lebih terarah, dan tepat waktu,” ujar dia.