Cagub Lampung Ajak Mahasiswa Bangun Desa: Smart Farming vs Hilirisasi

oleh
Cagub Lampung Ajak Mahasiswa Bangun Desa: Smart Farming vs Hilirisasi
Calon Wakil Gubernur Lampung Nomor Urut 1 Sutono (kanan) bersama Calon Gubernur Lampung Nomor Urut 2 Rahmat Mirzani Djausal (kiri) di GSG Unila, Bandarlampung, Kamis (24/10/2024). Foto: Istimewa

DASWATI.ID – Cagub Lampung ajak mahasiswa bangun desa dengan mendukung pengembangan potensi ekonomi lokal.

Dua Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Sutono (Ardjuno), serta Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela (Mirza-Jihan), berharap kolaborasi dengan kampus dapat menciptakan desa yang mandiri dan berdaya saing.

“Ardjuno memiliki program dalam rangka melanjutkan kesuksesan Pak Arinal (Gubernur Lampung 2019-2024),” ujar Sutono usai adu gagasan dengan paslon Mirza-Jihan di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung, Kota Bandarlampung, Kamis (24/10/2024).

“Persoalannya adalah pertanian, peternakan, perkebunan di pedesaan perlu ada perbaikan-perbaikan,” lanjut dia.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung 2016-2018 ini mengatakan masyarakat petani membutuhkan pendamping sebagai mitra kerja untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi petani dalam meningkatkan kesejahteraan.

“Saya tadi menyampaikan, mereka (petani) itu perlu pendampingan on farm, budidaya, permodalan, dan pengolahan pasca hasil,” kata Sutono.

Ia berharap mahasiswa Universitas Lampung, nantinya, dapat menjadi pendamping bagi masyarakat petani di 2.654 desa/kelurahan se-Lampung.

“Kami memerlukan pendamping pada komunitas masyarakat petani. Kami akan rekrut mahasiswa di bidang yang kami anggap kurang. Ini lapangan pekerjaan bagi mereka,” ujar dia.

Cagub Lampung Ajak Mahasiswa Bangun Desa: Smart Farming vs Hilirisasi
Pelaksana Tugas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung (Unila) Dr. Ayi Ahadiat membuka kegiatan House of Notion dengan tema “Saatnya Unila Berelaborasi Guna Bumi Ruwa Jurai yang Lebih Maju” di GSG Unila, Bandarlampung, Kamis (24/10/2024). Foto: Arsip Humas Unila

Sutono menuturkan dalam adu gagasan ia memberikan tantangan kepada Universitas Lampung untuk mengembangkan smart farming seperti hidroponik dan aeroponik.

“Kami nanti kembangkan smart farming. Jadi bertani bukan dengan tanah, tapi hidroponik. Kemudian, berani tidak Universitas Lampung mengenalkan aeroponik bercocok tanam di udara,” kata dia.

Ia pun berjanji pasangan Ardjuno akan memberikan peluang kerja sama lebih besar bagi mahasiswa dan dosen Universitas Lampung untuk mengembangkan potensi ekonomi desa.

“Kami akan bekerja sama dengan rektor agar mahasiswa KKN dapat menyosialisasikan program-program yang kaitannya ekonomi kerakyatan,” ujar Sutono.

Mahasiswa sebagai modal pembangunan Lampung.

Cagub Lampung ajak mahasiswa bangun desa. Rahmat Mirzani Djausal (Mirza) menyampaikan komitmennya bersama Jihan Nurlela untuk membangun Lampung dari desa.

“Kami ingin pembangunan Lampung lima tahun kedepan berawal dari desa, dan kami melihat mahasiswa sebagai salah satu modal untuk membangun Provinsi Lampung,” tegas dia kepada awak media.

Cagub Lampung Ajak Mahasiswa Bangun Desa: Smart Farming vs Hilirisasi
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) menghelat kegiatan House of Notion dengan tema ”Saatnya Unila Berelaborasi Guna Bumi Ruwa Jurai yang Lebih Maju” di GSG Unila, Bandarlampung, Kamis (24/10/2024). Foto: Arsip Humas Unila

Mirza mengatakan kesiapannya berkolaborasi dengan kampus untuk mendongkrak ekonomi pedesaan dengan memberikan nilai tambah produk pertanian lewat hilirisasi.

Ia meyakini hilirisasi akan membuka lapangan pekerjaan di samping meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.

“Dalam kegiatan tadi, saya menjelaskan posisi Lampung hari ini. Kita sangat kaya dengan komoditas pertanian, tapi petani kita tidak meningkat pendapatannya seiring dengan pertumbuhan produksi pertanian,” tutur dia.

Ketua DPD Partai Gerindra Lampung ini menjelaskan hal itu disebabkan nilai tambah komoditas pertanian tidak sepenuhnya dinikmati oleh petani Lampung.

“Lima tahun ke depan, saya bersama Jihan akan mengoptimalisasi nilai tambah produk pertanian, sehingga pertumbuhan ekonominya akan baik untuk masyarakat Lampung,” kata Mirza.

Oleh karena itu, lanjut dia, Paslon Mirza-Jihan siap bekerja sama dengan mahasiswa dan perguruan tinggi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian di desa.

“Program ini menjadi salah satu cara kami untuk menyiapkan mahasiswa menjadi generasi Indonesia Emas 2045,” ujar Mirza.

Baca Juga: Senjakala Petani dan Kedaulatan Pangan Lampung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *