DASWATI.ID – Cuaca ekstrem melanda Bandarlampung pada Selasa (4/2/2025) sore.
Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan puluhan pohon tumbang dan atap rumah berterbangan di berbagai lokasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung dikerahkan untuk menangani dampak dari cuaca ekstrem ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandarlampung, Wakhidi, menyatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi 26 kejadian pohon tumbang yang tersebar di 11 kecamatan.
Kecamatan Kemiling menjadi wilayah paling terdampak dengan enam kejadian pohon tumbang.
“Di Way Halim ada empat kejadian, Sukarame dan Tanjung Senang masing-masing tiga kejadian, sedangkan di Tanjung Karang Timur, Labuhan Ratu, Langkapura, dan Rajabasa masing-masing dua kejadian,” jelas Wakhidi pada Rabu (5/2/2025).
Sementara itu, di Kecamatan Enggal, Telukbetung Utara, dan Kedaton masing-masing terdapat satu kejadian pohon tumbang.
Cuaca ekstrem ini juga mengakibatkan kerusakan pada rumah warga, fasilitas umum, serta usaha milik masyarakat.
Sejumlah atap rumah dilaporkan rusak, termasuk fasilitas kafe dan kedai yang terdampak.
“Pohon tumbang sempat menutup beberapa ruas jalan, menghambat arus lalu lintas, serta menimpa kendaraan warga,” tambah Wakhidi.
Selain itu, tumbangnya pohon juga merusak jaringan listrik dan menyebabkan pemadaman di beberapa wilayah.
Dampak lain yang ditimbulkan adalah kerusakan pada kanopi dan pagar milik pemerintah maupun warga.
Salah satu insiden terjadi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Pemkot Bandarlampung, dimana atap kanopi roboh dan menimpa enam unit mobil pemadam kebakaran.
Menanggapi cuaca ekstrem melanda Bandarlampung, Wali Kota Eva Dwiana mengimbau warganya agar lebih waspada saat hujan deras.
“Kita harus lebih berhati-hati dan jangan berteduh di bawah pohon untuk menghindari risiko pohon tumbang,” ujar dia.
Meski dampaknya cukup luas, Eva Dwiana memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Tadi memang ada pohon tumbang dan beberapa rumah mengalami kerusakan, tapi alhamdulillah tidak ada korban,” tegasnya.
Sebagai langkah tanggap darurat, Pemkot Bandarlampung langsung mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD untuk mengevakuasi pohon tumbang dan membersihkan jalur yang terdampak.
“TRC segera turun ke lokasi setelah menerima laporan. Memang sempat terjadi kemacetan karena akses jalan tertutup, tetapi dalam waktu 30 menit kondisi lalu lintas kembali normal,” tutup Eva Dwiana.
Baca Juga: 11.223 Jiwa Terdampak Banjir Bandarlampung