Dua Nyawa Kecil Direnggut Sadis di Pesisir Barat Lampung

oleh
Dua Nyawa Kecil Direnggut Sadis di Pesisir Barat Lampung
Ilustrasi.

DASWATI.ID – Tragedi mengerikan menimpa kakak beradik, AT (8) dan KK (4,5), warga Dusun Teba Langgar, Pekon Baturaja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Pada Rabu (14/5/2025) malam, keduanya ditemukan meninggal dunia di tepi jurang kawasan perkebunan, hanya 300 meter dari rumah mereka.

Kondisi jasad kedua anak ini mengenaskan, dengan luka-luka parah yang mengindikasikan pembunuhan sadis.

Kejadian ini mengguncang warga setempat dan memicu penyelidikan intensif oleh kepolisian untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kekejaman ini.

Kasat Reskrim Polres Pesisir Barat, Iptu Fabian Yafi Adinata, membenarkan peristiwa tersebut.

“Kami menerima laporan penemuan dua jasad anak kakak beradik pada pukul 22.30 WIB di Dusun Teba Langgar. Mereka ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, diduga korban pembunuhan,” ujar dia dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025). 

Fabian menjelaskan, kedua anak tersebut dilaporkan hilang sejak Rabu siang.

Mereka berpamitan kepada ibunya untuk bermain sekitar pukul 14.00 WIB, namun hingga pukul 17.00 WIB tak kunjung pulang.

Warga baru menyadari kehilangan mereka pada pukul 19.00 WIB, memicu pencarian besar-besaran.

Pencarian dipimpin langsung oleh Kapolsek Pesisir Utara, Iptu Imam Sanuan, bersama Kasat Reskrim dan anggota seperti Aiptu M Darwin, Aiptu Robi Candra, Aipda Ade Sudrajad, Bripka Guruh Saputra, Bripka Arif Aprianta, dan Brigpol Zarkomi.

Dua Nyawa Kecil Direnggut Sadis di Pesisir Barat Lampung
Peratin (Kepala Desa) Baturaja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Edwar Lin di RS Bhayangkara Bandar Lampung, Kamis (15/5/2025). Foto: Josua Napitupulu

Salah satu warga, Sahirin (34), akhirnya menemukan jasad kedua anak di perkebunan.

“Kami langsung evakuasi jasad ke RSUD KH. Muhammad Thohir menggunakan ambulans Puskesmas Pugung Tampak,” kata Edwar Lin selaku Peratin (Kepala Desa) Baturaja, Pesisir Barat, Lampung.

Polisi mengamankan barang bukti, termasuk sebilah golok berukuran 30 cm dengan gagang kayu coklat, yang diduga terkait kasus ini.

Edwar Lin yang diwawancarai di RS Bhayangkara, Kota Bandar Lampung, menceritakan kondisi mengerikan saat penemuan.

“Sahirin menemukan kedua kakak beradik itu tewas pada pukul 22.30 WIB. Anak laki-laki berusia delapan tahun ditemukan terlentang, sedangkan adiknya yang perempuan berusia empat tahun berada ditimpakan ke kakaknya,” ujar dia.

Dua kakak beradik di Pesisir Barat, Lampung, diduga dibunuh.

Kondisi tubuh sang kakak sangat mengenaskan; tangan kiri putus, kaki kiri hampir putus, kepala terbuka dan mengalami luka bacokan yang parah.

Kedua korban diduga kuat menjadi korban pembunuhan, bukan akibat serangan hewan, karena tidak ditemukan bekas cakaran melainkan luka bacokan.

“Ini murni dibunuh. Kami paham, kalau dimakan hewan ada bekas cakaran. Itu luka bacokan,” kata Edwar.

Di lokasi juga ditemukan sebilah golok tumpul yang diduga milik korban laki-laki, dengan sarungnya, yang ditaruh pelaku di leher korban.

Edwar mengaku mengenal baik orangtua korban karena masih memiliki hubungan keluarga.

“Orangtua korban, Bapak Firmansyah dan istrinya yang saya kurang paham namanya, kemungkinan Nani, tidak ada perselisihan dari bujang sampai berkeluarga. Tidak ada sama sekali perselisihan. Mereka hanya punya dua anak ini,” pungkas dia.

Dua Nyawa Kecil Direnggut Sadis di Pesisir Barat Lampung
Direktur Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Pol Pahala Simanjuntak di RS Bhayangkara Bandar Lampung, Kamis (15/5/2025). Foto: Josua Napitupulu

Direktur Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Pol Pahala Simanjuntak juga menegaskan bahwa kasus ini adalah pembunuhan.

“Kami menerima laporan penemuan dua mayat kakak beradik di Pesisir Barat. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti untuk mengungkap pelaku. Dari kondisi luka di tubuh korban, jelas ini merupakan kasus pembunuhan,” ujar dia di RS Bhayangkara.

Korban mengalami luka akibat benda tajam, terlihat dari luka di kepala dan tangan salah satu korban yang putus namun masih ditemukan di lokasi kejadian.

Pahala menuturkan sejauh ini Polres Pesisir Barat telah memeriksa dua saksi, termasuk Sahirin, dan mendalami barang bukti.

“Golok di TKP milik korban, dikonfirmasi orangtua korban. Kami juga temukan pakaian di lokasi, sedang didalami apakah terkait terduga pelaku,” jelas Pahala. 

Lokasi penemuan mayat kedua korban tidak jauh dari kediaman orang tua mereka, sekitar 150-200 meter dari rumah.

Penyelidikan kini fokus pada pengumpulan bukti ilmiah dan pemeriksaan saksi.

Semua barang bukti, termasuk parang dan darah yang ditemukan di lokasi, akan dibawa ke Laboratorium Forensik untuk pemeriksaan ilmiah.

“Tim kami sedang dalam perjalanan untuk mem-backup Polres Pesisir Barat. Kami berharap dalam waktu dekat dapat memperoleh petunjuk terkait kejadian ini dan mengidentifikasi pelaku,” tutup Pahala.

Baca Juga: Fatayat NU: keadilan untuk Riyas Nuraini belum tercapai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *