DASWATI.ID – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, harga telur dan cabai di Bandarlampung mengalami lonjakan signifikan di pasar tradisional.
Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan dari masyarakat yang mempersiapkan berbagai hidangan untuk merayakan momen tersebut.
Seorang penjual telur di Pasar Tugu, Fatmah, mengungkapkan bahwa harga telur ayam mengalami peningkatan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dua hingga tiga hari terakhir.
“Sebelumnya, harga telur per kilogram berkisar antara Rp26.000 hingga Rp27.000, namun kini sudah mencapai Rp30.000 per kilogram. Kenaikan ini terasa cukup signifikan,” ujar Fatmah.
Fatmah menyatakan bahwa setiap tahun, khususnya menjelang Natal, harga telur cenderung mengalami peningkatan.
“Biasanya menjelang Natal, banyak warga yang mulai membuat kue kering yang menggunakan telur sebagai bahan utama,” jelas dia.
Dia memperkirakan bahwa harga telur yang saat ini mencapai Rp30.000 per kilogram akan tetap stabil hingga bulan Ramadan, bahkan sampai Hari Raya Idulfitri 2025 mendatang.
Pedagang telur lainnya, Yudis, juga menyatakan hal yang sama dengan mengatakan bahwa harga telur mengalami kenaikan dua hari yang lalu.
“Kenaikan harga telur ini sebenarnya sudah menjadi hal yang biasa setiap tahun. Banyak orang yang merayakan Natal dan membuat kue kering,” kata Yudis.
Harga telur dan cabai di Bandarlampung melonjak jelang Natal dan Tahun Baru.

Pedagang cabai di Pasar Tugu, Yoga, menyampaikan bahwa menjelang Natal dan Tahun Baru, harga berbagai jenis cabai, seperti cabai merah, cabai rawit, dan cabai caplak, mengalami peningkatan.
Yoga menjelaskan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, pasokan cabai ke pedagang mengalami penurunan.
“Pasokan cabai berkurang karena cuaca buruk, banyak kapal yang tidak dapat berlayar, sehingga pasokan cabai dari Pulau Jawa ke Lampung menurun. Hal ini yang membuat harga cabai mengalami kenaikan,” ujar dia.
Harga cabai merah kini meningkat menjadi Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram, naik dari sebelumnya yang berkisar Rp20.000 dan perlahan mencapai Rp27.000 per kilogram.
Sementara itu, harga cabai rawit saat ini mencapai Rp40.000 per kilogram, naik dari Rp35.000 per kilogram.
Harga cabai caplak juga mengalami kenaikan menjadi Rp35.000 per kilogram, dari sebelumnya yang berada di angka Rp30.000 per kilogram.
Pedagang cabai lainnya, Ahmad Muslimin, juga menyampaikan bahwa menjelang Natal dan Tahun Baru, ia menjual cabai merah dengan harga Rp35.000 per kilogram.
Sebelumnya harga cabai merah adalah Rp20.000 per kilogram, namun setiap hari mengalami kenaikan sekitar Rp1.000, sehingga kini harganya mencapai Rp35.000 per kilogram.
“Harga cabai kemungkinan akan terus meningkat. Saat ini, di pertengahan jelang Natal saja, harga sudah terus naik, jadi ada kemungkinan harganya akan terus melonjak hingga bulan puasa nanti,” kata Muslimin.
Para pedagang pasar tradisional ini mengeluhkan bahwa kenaikan harga cabai dan barang lainnya berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
“Meskipun masih ada pembeli, mereka mulai mengurangi jumlah yang dibeli. Biasanya, konsumen membeli 5 kilogram, sekarang menjadi hanya 3 kilogram. Ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat mulai berkurang,” jelas Muslimin.
Baca Juga: BBPOM Perketat Pengawasan Pangan Jelang Natal & Tahun Baru