DASWATI.ID – Kerugian banjir bandang di Bandarlampung mulai didata oleh pemerintah kota setempat setelah bencana yang melanda pada Jumat, 17 Januari 2025.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana telah memberikan instruksi kepada Sekretaris Daerah (Sekda) dan pihak terkait untuk segera melakukan pendataan kerugian akibat banjir yang melanda.
“Bunda telah memerintahkan Sekda dan beberapa koordinator yang telah ditunjuk, bersama dengan camat dan lurah,” ujar dia saat meninjau wilayah terdampak banjir di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Sabtu (25/1/2025) malam.
Baca Juga: Wali Kota Bandarlampung Tinjau Korban Banjir Sepulang Umroh
Eva Dwiana menekankan pentingnya respons cepat pemerintah dalam mengidentifikasi dampak bencana terhadap masyarakat, sehingga langkah-langkah pemulihan dan bantuan dapat segera diambil.
“Besok semua bergerak untuk pendataan kerugian bagi masyarakat Kota Bandarlampung yang terdampak banjir ini,” kata dia.
Kerugian banjir bandang di Bandarlampung mulai didata oleh pemerintah daerah setempat.
Sebelumnya, Senin (20/1/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung melaporkan bahwa banjir bandang yang melanda Kota Bandarlampung mengakibatkan 14.160 rumah warga terdampak di 16 kecamatan.

Selain itu, sebanyak 11.223 jiwa juga terdampak oleh bencana ini.
Baca Juga: 11.223 Jiwa Terdampak Banjir Bandarlampung
Banjir tersebut disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam waktu singkat, menyisakan lumpur dan kerusakan di berbagai lokasi.
Analis BPBD Provinsi Lampung Wahyu Hidayat mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendataan.
“Namun, perhitungan sementara menunjukkan lebih dari 14.000 rumah terdampak banjir,” ungkap dia.
Wahyu menyampaikan ada lima kecamatan yang paling parah terdampak banjir di Kota Bandarlampung.
Yaitu Kecamatan Bumi Waras dengan 2.989 rumah, Panjang dengan 2.880 rumah, Telukbetung Timur dengan 2.193 rumah, Telukbetung Selatan dengan 1.904 rumah, serta Telukbetung Barat 1.007 rumah.
Banjir bandang di Bandarlampung menelan dua korban jiwa.
Sejauh ini, banjir bandang di Bandarlampung telah menelan dua korban jiwa yakni Suhendi dan Bahtiar.

Bahtiar ditemukan tewas setelah hanyut saat banjir melanda Kota Bandarlampung. Jenazahnya ditemukan terapung di pesisir Pantai Sukaraja pada Sabtu (18/1/2025) pukul 07.25 WIB.
Korban dilaporkan hanyut di belakang rumahnya di Kelurahan Pahoman sebelum ditemukan.
Sedangkan Suhendi warga Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, tewas kesetrum saat ingin membantu mengevakuasi korban banjir.
Ahli waris keluarga korban tewas ini mendapatkan santunan dari Kementerian Sosial RI pada Selasa (21/1/2025).
“Kami memberikan santunan kepada ahli waris dua korban meninggal, Pak Bahtiar dan Pak Suhendi, masing-masing sebesar Rp15 juta,” kata Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI Agus Jabo Priyono saat meninjau korban banjir di Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan.
Dalam kunjungannya ke Lampung, Agus Jabo Priyono juga menyerahkan bantuan Kemensos RI sebesar Rp888.227.500 bagi warga terdampak banjir.
“Bantuan sebesar Rp888.227.500 untuk tanggap darurat, termasuk makanan, pakaian untuk anak dan ibu, kasur, selimut, dan lainnya,” ujar dia.
Baca Juga: Korban Banjir di Bandarlampung Dapat Bantuan dari Kemensos