Guru Besar Ilmu Politik FISIP Universitas Lampung Prof. Dr. Ari Darmastuti. Foto: Josua Napitupulu
DASWATI.ID – Guru Besar Ilmu Politik FISIP Universitas Lampung Prof Dr Ari Darmastuti mengungkap keunggulan perempuan dalam politik.
Perempuan politisi dinilai mampu membangun jejaring politik dan sosial yang kuat di akar rumput.
“Investasi perempuan politisi itu adalah jejaring, dan tidak selalu jejaring partai, tapi juga dukungan masyarakat. Dukungan dari akar rumput sangat kuat sekali,” ujar dia di Bandarlampung, Kamis (7/11/2024).
Menurut Ari, perempuan seringkali memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap isu-isu sosial yang berdampak pada masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan.
Hal ini memungkinkan bagi perempuan politisi untuk membangun dan memelihara hubungan psikologis yang kuat dengan masyarakat di akar rumput.
Calon Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela didampingi Ketua Sedulur Mirza Lampung Ary Meizari Alfian tiba di Sekretariat Tim Pemenangan Terpadu (TPT) Mirza-Jihan, Kota Bandarlampung, Minggu (6/10/2024). Foto: Josua Napitupulu
Jalinan hubungan psikologis menjadi keunggulan perempuan dalam politik sebagai investasi dukungan jangka panjang.
“Biasanya perempuan yang sungguh-sungguh menjadi pemimpin akan menggarap akar rumput, yang terkadang ini tidak menjadi fokus laki-laki politisi,” kata Ari.
Dosen pengampu Gender dan Politik di Jurusan Pemerintahan ini menjelaskan laki-laki politisi lebih cenderung mencari dukungan politik melalui mekanisme formal atau lewat partai politik.
“Dalam prosesnya terkadang masyarakat terpinggirkan,” lanjut dia.
Apresiasi partisipasi perempuan di Pilkada Serentak Provinsi Lampung.
Ari Darmastuti yang juga Dewan Pakar Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Lampung mengapresiasi perempuan yang mengikuti kontestasi Pilkada 2024.
Calon Wali Kota Bandarlampung Nomor Urut 1 Reihana saat kampanye tatap muka dan dialog di rumah warga Jalan Cipto Mangunkusumo Gang Anyelir, Kampung Baru, Kelurahan Kupang Teba, Kecamatan Telukbetung Utara, Jumat (11/10/2024). Foto: Josua Napitupulu
Ia menuturkan Provinsi Lampung memiliki sejarah yang panjang terkait kepemimpinan perempuan dalam politik.
“Dulu, ada almarhum Siti Atidah Ketua DPRD Provinsi Lampung, beliau perempuan pertama di Indonesia sebagai Ketua DPRD,” ujar Ari.
Ia mengatakan hal itu tidak lepas dari gerakan solidaritas perempuan, dimana perempuan saling mendukung dan memberdayakan satu sama lain.
“Saya kira kesadaran seperti ini yang perlu disampaikan kepada publik, khususnya pada kelompok-kelompok perempuan,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Ari, gerakan perempuan dukung perempuan menjadi penting sebagai langkah awal untuk mencapai kesetaraan gender dalam ranah politik.
“Perempuan sebaiknya dukung perempuan karena asumsi saya, peran perempuan dalam politik itu masih dilihat secara negatif, bahwa politik itu bukan domain yang pas untuk perempuan,” ujar dia.
Kampanye hari ketiga Calon Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana di Kelurahan Telukbetung, Kecamatan Telukbetung Selatan, Jumat (27/9/2024). Foto: Josua Napitupulu
Namun, Ari mengingatkan dukungan terhadap perempuan politisi harus didasarkan pada evaluasi yang objektif terhadap kualitas, visi, misi, dan program kerja, bukan hanya gender semata.
“Manusia tidak sempurna, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak berarti kalau pilih perempuan sebagai calon pemimpin pasti kontribusinya lebih besar kepada perempuan,” jelas dia.
Secara prinsip, lanjut dia, perempuan politisi dengan dukungan kuat diharapkan mampu membawa perubahan bagi kesejahteraan masyarakat.
“Setelah mereka menjadi pemimpin ada mandat utama yang harus dilakukan yaitu kesejahteraan rakyat dan pelayanan dasar dalam semua aspek,” pungkas Ari Darmastuti.
Diketahui, Pilkada Serentak Provinsi Lampung Tahun 2024 diikuti 36 pasangan calon, dan 15 di antaranya adalah perempuan: