Kriteria Ideal Ketua Golkar Lampung di Mata Akademisi

oleh
Pertemuan Empat Tokoh Golkar Jelang Musda Lampung
Kiri ke Kanan: Wakil Ketua DPD Golkar Lampung Abi Hasan Muan; Sekretaris DPD Golkar Lampung Ismet Roni; Anggota DPR RI Hanan A. Rozak dan Rycko Menoza SZP bertemu di kediaman Ismet Roni di Enggal, Kita Bandarlampung, Senin (27/1/2025). Foto: Istimewa

DASWATI.ID – Pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Lampung dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang dijadwalkan pada 23 Februari 2025 semakin menghangat.

Drs. R. Sigit Krisbintoro, akademisi Universitas Lampung, memberikan pandangannya terkait kriteria ideal yang seharusnya dimiliki oleh calon Ketua DPD Partai Golkar Lampung.

Menurut Sigit, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih pemimpin partai di tingkat daerah.

Pertama, harus dilihat siapa kader organik yang sedari awal membangun Golkar Lampung.

“Tidak boleh sembarangan, apalagi kader yang baru masuk dan berkiprah. Kader organik yang sudah lama berkontribusi dan memahami dinamika partai harus menjadi prioritas,” ujar dia di Bandarlampung, Rabu (5/2/2025).

Kedua, Sigit menekankan pentingnya sosok yang mampu membangun dan mengonsolidasikan kebersamaan di tubuh partai.

“Ini yang terpenting. Ketua DPD harus bisa menyatukan seluruh elemen partai, menjaga soliditas, dan menghindari perpecahan internal,” tambah dia.

Ketiga, calon Ketua DPD harus memiliki kedekatan dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dan pemimpin daerah.

“Kedekatan dengan DPP dan pemimpin daerah sangat penting untuk menjalin kerja sama yang baik, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ini akan memudahkan koordinasi dan pelaksanaan program partai,” jelas Sigit.

Kriteria Ideal Ketua Golkar Lampung di Mata Akademisi
Akademisi Universitas Lampung Drs. R. Sigit Krisbintoro. Foto: Josua Napitupulu

Membangun Kepercayaan Publik Lampung.

Akademisi Universitas Lampung lainnya, Darmawan Purba, SIP, MIP, menyoroti pentingnya regenerasi kepemimpinan partai yang mampu menjawab tantangan kepercayaan publik.

Ia memandang Musda Partai Golkar Lampung menjadi momentum penting untuk menentukan arah partai ke depan, terutama dalam menghadapi tantangan politik nasional dan lokal.

Pemilihan Ketua DPD yang tepat diharapkan dapat membawa Partai Golkar Lampung semakin solid dan dipercaya oleh masyarakat.

“Partai politik dalam banyak kesempatan disorot oleh publik, salah satunya terkait dengan kepercayaan publik yang rendah. Artinya, regenerasi kepemimpinan di partai politik harus dapat menjawab persoalan itu,” tegas Darmawan. 

Menurutnya, pemilihan Ketua DPD bukan sekadar tentang perebutan kekuasaan, tetapi bagaimana menemukan sosok yang mampu merepresentasikan persoalan di akar rumput dan membangun kepercayaan publik.

Darmawan menekankan bahwa partai politik sebagai institusi artikulasi dan agregasi kepentingan harus memiliki tokoh yang andal ke depan.

“Tokoh yang bisa diandalkan adalah tokoh yang memiliki jaringan luas, baik di internal partai, memiliki kedekatan dengan akar rumput, punya hubungan baik di tingkat pusat, kabupaten/kota, hingga tingkat pengurus anak cabang (PAC). Sehingga sosok ini bisa diterima oleh semua kalangan,” ujar dia.

Selain itu, secara eksternal, sosok pemimpin partai juga harus memiliki jaringan yang luas, baik di organisasi sosial kemasyarakatan maupun di lingkup lainnya.

“Modal jaringan dan modal sosial ini menjadi kekuatan untuk membangun Golkar Lampung ke depan, khususnya dari sisi elektabilitas,” tambah Darmawan.

Pilgub Lampung 2024 Tanpa Calon Dominan
Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung Darmawan Purba. Dokumentasi: Josua Napitupulu

Golkar Lampung, lanjut dia, harus memotret calon pemimpinnya melalui pendekatan model talenta.

“Artinya, dia sudah berkiprah di partai sejak lama, atau melalui proses kaderisasi berjenjang, serta konsisten. Ini penting untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar memahami dinamika partai dan memiliki pengalaman yang mumpuni,” jelas Darmawan.

Darmawan juga mengakui bahwa tidak mudah menemukan sosok yang tepat untuk memimpin Golkar Lampung, terutama pasca-Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2024.

“Tetapi, setidaknya kita menyandarkan pada kapasitas, kinerja, kemampuan, dengan prinsip-prinsip pengalaman dari proses panjang yang pernah dilalui, bukan pada proses yang sifatnya pragmatis. Selama ini, partai politik sering diidentikkan dengan pragmatisme,” ujar dia.

Ia menambahkan, tokoh-tokoh kultural yang dibesarkan oleh Golkar akan lebih meyakinkan untuk membesarkan partai.

“Tokoh yang benar-benar mengakar di Partai Golkar, inilah yang dibutuhkan ke depan untuk mengatasi pembelahan-pembelahan yang ada di internal partai,” pungkas Darmawan.

Sejauh ini, ada lima tokoh Golkar Lampung yang digadang-gadang maju sebagai Calon Ketua DPD dalam Musda, yakni Wakil Ketua DPD Golkar Lampung Abi Hasan Muan; Sekretaris DPD Golkar Lampung Ismet Roni; Anggota DPR RI: Hanan A. Rozak, Rycko Menoza SZP, dan Aprozi Alam.

Baca Juga: Pertemuan Empat Tokoh Golkar Jelang Musda Lampung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *