DASWATI.ID – Lampung perkuat hilirisasi pertanian dengan POC (Pupuk Organik Cair) dan dryer atau alat pengering.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengintensifkan hilirisasi pertanian melalui distribusi POC dan dryer sebagai bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur.
Langkah ini bertujuan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani.
Baca Juga: NTP Lampung Maret 2025: Mayoritas Subsektor Turun, Perikanan Budidaya Naik Tipis
Wakil Gubernur Jihan Nurlela meninjau Gudang POC di Microba Center Lampung, Sukabumi, dan Workshop Dryer di Jalan Ratu Dibalau, Sabtu (19/4/2025).
Microba Center mampu memproduksi 80 ton POC untuk dua musim tanam, yang akan didistribusikan ke 500 Gapoktan, menjangkau 190.851 petani di 15 kabupaten/kota dengan lahan seluas 175.788 hektare.
Selain itu, Pemprov mengalokasikan dana lebih dari Rp10 miliar untuk 24 unit dryer berkapasitas 20 ton pada tahap awal.
Alat ini akan menyasar desa-desa, termasuk daerah tanpa fasilitas pengeringan seperti Suoh, Lampung Barat.
“Dryer ini mendukung pengeringan padi, jagung, dan kakao, memungkinkan petani menyimpan hasil panen lebih lama dan menjual dengan harga lebih baik,” ujar Jihan.
Lampung perkuat hilirisasi pertanian dengan POC dan dryer.
Jihan menegaskan, hilirisasi pertanian harus berpusat di Lampung agar nilai tambah dinikmati petani lokal.
“Kami ingin petani menjual beras, bukan gabah, untuk meningkatkan pendapatan,” kata dia.
Program ini diharapkan dapat mengatasi tantangan pascapanen sekaligus mendorong produksi dan kesejahteraan petani di Lampung.
Baca Juga: Bank Indonesia Dorong Penguatan Hilirisasi Pertanian Lampung
