DASWATI.ID – Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Baturaja (Unbara) mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) Tahun Akademik 2023/2024.
PKL dengan tema “Penguatan Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Collaborative Governance” menyasar Bawaslu DI Yogyakarta, Desa Antipolitik Uang Sardonoharjo, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Desa Wisata Nglanggeran, dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Kegiatan ini akan berlangsung selama enam hari sejak 28 April 2024 hingga 3 Mei 2024.
“PKL merupakan bagian dari kurikulum program studi yang wajib diambil oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan dalam rangka menyelesaikan studinya,” ujar Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara, Yahnu Wiguno Sanyoto.
Hal itu disampaikan Yahnu pada acara pembekalan dan pelepasan mahasiswa PKL di Auditorium Unbara, Baturaja Timur, OKU, Sumatra Selatan, Kamis (25/4/2024).
Dalam sambutannya, dia menjelaskan kegiatan itu bertujuan menyamakan pola pemahaman dan persepsi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan terhadap pelaksanaan kegiatan, baik sebelum, pada saat, maupun setelah PKL.
“Sehingga kegiatan PKL dalam bentuk Field Study (Studi Lapangan) ini dapat berjalan secara tertib dan tepat sasaran,” kata Yahnu.
Dia berharap melalui PKL mahasiswa dapat mengambil manfaat dunia kerja di tengah-tengah masyarakat setelah menyelesaikan studinya.
“Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat terdapat hal-hal yang tidak diperoleh di bangku perkuliahan,” jelas Yahnu.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara, lanjut dia, dituntut untuk selalu menambah ilmu pengetahuan, pemahaman, aplikasi fakta empiris, informasi dan pengalaman.
“Termasuk peningkatan kemampuan kognitifnya dalam hal menganalisis dan mengevaluasi gejala, kasus, dan masalah yang terjadi di dunia pemerintahan,” ujar Yahnu.
Pemilihan tema “Penguatan Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Collaborative Governance” secara substansi mengingatkan semua pihak bahwa dalam mengelola pemerintahan haruslah melibatkan secara langsung para pemangku kepentingan di luar pemerintahan ini sendiri.
Menurut Yahnu, pemerintah harus berkolaborasi, membangun sinergisitas dan harmonisasi dengan semua pemangku kepentingan.
“Sekaligus berorientasi pada konsensus sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah pemerintahan dalam rangka terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial di masyarakat,” terang dia.
Yahnu pun mengingatkan kepada mahasiswa agar mengoptimalkan keberadaannya masing-masing dalam kegiatan PKL.
“Karena salah satu tanggung jawab mahasiswa PKL adalah pelaporan kegiatan. Melalui pelaporan itulah kemudian akan dilakukan evaluasi atas kinerja mahasiswa selama mengikuti PKL,” tutup dia.
Dinamisator dan Problem Solver
Acara pembekalan dan pelepasan mahasiswa PKL dibuka oleh Dekan FISIP Unbara Septiana Wulandari M.I.Kom. Pelepasan secara simbolik dilakukan oleh Rektor Unbara Ir Lindawati MZ.
Dekan FISIP Unbara Septiana Wulandari menekankan pentingnya PKL untuk diikuti segenap mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara.
“PKL ini melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver dan akan memberikan pengalaman belajar dan bekerja sama sebagai agent of change dalam pembangunan,” kata Septiana.
Selain itu, tambah dia, kegiatan PKL juga membentuk sikap dan membangun rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap pemberdayaan dan kemajuan masyarakat.
Kemudian meningkatkan, memperluas, dan mempererat jalinan kerjasama yang berkelanjutan dengan berbagai pihak yang peduli dengan upaya-upaya peningkatan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia.
Pada kesempatan sama, Rektor Unbara Lindawati MZ berharap mahasiswa maupun dosen dapat mengambil pelajaran berharga dari kegiatan PKL.
“Pelajaran berharga yang dapat dikaji sebagai bahan diskusi pengembangan disiplin ilmu yang dikelola oleh perguruan tinggi,” ujar dia.
Sekaligus merumuskan kondisi nyata di lapangan yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari dapat diimplementasikan sesuai dengan tuntutan dunia kerja,” tutup Linda.
Baca Juga: Dugaan Jual Beli Suara oleh Oknum Bawaslu OKU Tindak Pidana Pemilu