Mengharmonikan Agama dan Budaya dalam Kreativitas

oleh
Mengharmonikan Agama dan Budaya dalam Kreativitas
Kontingen Pemerintah Kota Bandarlampung dalam Festival Krakatau Ke-33 Tahun 2024 di Lapangan Korpri Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Kota Bandarlampung, Sabtu (6/7/2024). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Rumah Kreatif Gaya Lentera Muda Lampung mengharmonikan agama dan budaya dalam kostum Karnaval Lintas Agama.

Karnaval Lintas Agama akan digelar pada 24 Agustus 2024 di Tugu Adipura oleh Pemerintah Kota Bandarlampung bekerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat.

Baca Juga: Karnaval Lintas Agama di Bandarlampung Berhadiah Jutaan Rupiah

Desainer Rumah Kreatif Gaya Lentera Muda Lampung, Mumu, mengatakan timnya diminta untuk mempersiapkan kostum karnaval yang merepresentasikan keberagaman agama dan budaya Lampung.

“Ada 12 kostum yang kami persiapkan. Lima kostum karnaval budaya Lampung, lima kostum karnaval agama mewakili setiap agama, satu kostum karnaval yang merepresentasikan kelima agama, dan satu kostum karnaval yang akan menjadi gong yakni kostum 1001 Pesona Kota Bandarlampung yang diarak kereta kencana,” ujar Mumu saat ditemui di Bandarlampung, Rabu (7/8/2024).

Mumu menuturkan proses pembuatan 12 kostum karnaval tersebut sudah berlangsung hampir 3 bulan, sejak Mei 2024 lalu, dengan melibatkan 10 anggota komunitas Gaya Lentera Muda Lampung.

“Pertama kami buat kostum budaya Lampung selama kurang lebih 1,5 bulan lebih. Selanjutnya, dua bulanan lebih kami membuat kostum karnaval keberagaman beragama,” kata dia.

Setiap kostum Karnaval Lintas Agama memiliki nama sesuai sinopsis dan filosofi yang disematkan pada masing-masing kostum.

“Seperti kostum karnaval agama Islam, nama kostumnya Bulan Sabit. Kalau kostum Protestan namanya Halo Kristus ada cahaya-cahayanya. Kostum Katolik namanya Kasula merepresentasikan jubah rohaniawan dengan ukiran merpati. Kostum Hindu namanya Poleng, kalau kostum Buddha namanya Borobudur dengan ukiran bunga Lotus,” tutur dia.

“Nah, satu kostum yang merepresentasikan semua agama itu namanya Bhinneka Tunggal Ika,” lanjut Mumu.

Mengharmonikan Agama dan Budaya dalam Kreativitas
Desainer Rumah Kreatif Gaya Lentera Muda Lampung Mumu (kiri) dan Koordinator Tim Rumah Kreatif Gaya Lentera Muda Lampung Michelle (kanan). Foto: Josua Napitupulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *