DASWATI.ID – Bawaslu mendorong KPU mitigasi potensi kerawanan distribusi surat suara Pilkada Bandarlampung 2024.
Sejak tanggal 19-25 September 2024, KPU Kota Bandarlampung telah menerima sejumlah logistik Pilkada Bandarlampung 2024 untuk tahap satu.
Logistik pilkada tahap satu tersebut di antaranya Tinta 2.866 botol; Kotak Suara 2.906 buah; Kabel Ties 17.196 buah; Segel 69.093 keping; Bilik Suara 5.732 set.
Saat ini, KPU Kota Bandarlampung bersiap untuk pengadaan logistik pilkada tahap dua yang terdiri dari surat suara, formulir C Plano, formulir C Salinan, Daftar Pasangan Calon (DPC), dan ABTN (Alat Bantu Tunanetra).
Ketua KPU Kota Bandarlampung Dedy Triyadi mengatakan logistik pilkada tahap dua dalam proses pelelangan melalui e-katalog.
Proses lelang ini mendapatkan pendampingan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).
“Pengadaan logistik tahap dua dalam proses melalui e-katalog, saat ini proses validasi dan approval,” ujar Dedy di Bandarlampung, Jumat (4/10/2024).
Terkait pengadaan logistik pilkada tahap dua, khususnya surat suara, Bawaslu mendorong KPU mitigasi potensi kerawanan distribusi surat suara dari vendor pemenang lelang.
“Vendornya sampai saat ini kami belum tahu, tapi informasinya dari Gramedia,” kata Ketua Bawaslu Kota Bandarlampung Apriliwanda.
Diketahui, surat suara Pemilu 2024 untuk Provinsi Lampung dicetak oleh PT Gramedia di Cikarang (Jawa Barat) dan DKI Jakarta.

Strategi dan timeline distribusi surat suara.
Apriliwanda menuturkan pihaknya terus berkoordinasi dengan KPU Kota Bandarlampung dalam melakukan pengawasan distribusi surat suara dari vendor ke daerah.
“Pengadaan surat suara ini yang sebenarnya menjadi mitigasi awal kami di distribusi logistik. Kami sudah berkoordinasi dengan KPU,” ujar dia.
Menurut Apriliwanda, KPU Kota Bandarlampung perlu membuat strategi dan perencanaan yang matang untuk mendapatkan rekanan yang mampu memproduksi surat suara tepat jumlah.
Strategi tersebut dinilai sangat penting agar KPU Bandarlampung tidak berebut vendor dengan KPU daerah lainnya, mengingat Pilkada 2024 digelar serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota.
“Per dua hari kemarin, kalau tidak salah, KPU RI rapat koordinasi terkait surat suara. Artinya KPU Kota Bandarlampung masih menunggu,” kata dia.
Surat suara ini untuk Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Lampung, dan Pemilihan Wali Kota/Wakil Wali Kota Bandarlampung.

Beranjak dari pengalaman Pemilu 2024 kemarin, tutur Apriliwanda, pengawasan pihaknya terhadap distribusi surat suara dimulai dari vendor percetakan.
Domisili vendor pengadaan surat suara ikut mempengaruhi proses distribusi logistik ke Bandarampung agar tepat waktu.
“Gongnya nanti saat kami verifikasi faktual. Kami akan minta nomor PIC-nya (Person In Charge) kapan kira-kira untuk melakukan pendistribusian ke daerah,” ujar dia.
Meskipun KPU kembali menggunakan Sistem Informasi Logistik (Silog) untuk memantau pengelolaan logistik.
Namun, menurut Apriliwanda, aplikasi Silog KPU tidak dapat mengontrol kondisi logistik di lapangan secara realtime.
“Silog terkadang terlambat juga, belum realtime,” kata dia.
Oleh karena itu, Bawaslu Kota Bandarlampung pun mengintensifkan koordinasi dan komunikasi dengan KPU dan vendor percetakan surat suara dalam pendistribusian logistik.
Baca Juga: Atribut Kampanye Diharapkan Tidak Merusak Keindahan Kota Bandarlampung