Pelajar SMPN 25 Bandarlampung Tewas Diduga Terlibat Geng Motor

oleh
Pelajar SMPN 25 Bandarlampung Tewas Diduga Terlibat Geng Motor
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandarlampung M Hendrik Aprilianto. Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Satu pelajar SMPN 25 Bandarlampung tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka sabetan senjata tajam pada Rabu (18/12/2024) dini hari.

Polisi menduga pelajar SMPN 25 Bandarlampung, Fredi Saputra bin Romli (15) tewas akibat aksi tawuran geng motor.

“Sebagai informasi awal, yang bersangkutan dihadang oleh sekelompok orang di Jalan Dokter Harun,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandarlampung M Hendrik Aprilianto kepada awak media, Rabu (18/12/2024) sore.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, sambung dia, terungkap bahwa mereka telah berkomunikasi dan membuat janji melalui Instagram.

“Mereka sudah saling kontekan dan janjian di Instagram. Ternyata sesama geng motor,” ujar dia.

Hendrik mengatakan Tim Inafis Polresta Bandarlampung telah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian dan menemukan bercak darah di sekitarnya.

Selain itu, polisi juga memeriksa rekaman dari kamera pengawas yang terpasang di rumah-rumah warga di area tersebut.

“Untuk sementara, kami masih mengamankan satu orang untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami juga sedang berusaha menggali kesaksian dari yang lain untuk memahami peran satu orang ini. Dia tersangka utamanya atau hanya ikut di dalam geng motor,” jelas Hendrik.

Fredi Saputra bin Romli (15) tewas dibacok oleh sekelompok orang di dekat Musholla Darussalam Jalan Dr Harun 1 Tanjungkarang Timur, Kota Bandarlampung, Rabu (18/12/2024) dini hari.

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Graha Husada Bandarlampung, namun sayangnya, nyawa pelajar kelas IX tersebut tidak dapat diselamatkan.

Kemudian, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk autopsi. Korban memiliki luka sabetan di dada sebelah kiri sepanjang 13 centimeter.

“Lukanya, luka sayatan di dada sepanjang 13 centimeter,” pungkas Hendrik.

Akhirnya, jenazah dimakamkan di kampung halaman keluarga di Kabupaten Prabumulih, Sumatera Selatan.

Seorang Siswa SMPN 25 Bandarlampung Jadi Korban Tewas Aksi Kekerasan
Korban tewas aksi kekerasan, siswa Kelas IX SMPN 25 Bandarlampung Fredi Saputra bin Romli, semasa hidup. Foto: Josua Napitupulu

Diketahui, Fredi Saputra bin Romli merupakan warga Jalan MH Thamrin, Gotong Royong, Tanjungkarang Pusat. Ia menetap bersama kedua orangtuanya di salah satu klinik kecantikan.

Baca Juga: Seorang Siswa SMPN 25 Bandarlampung Jadi Korban Tewas Aksi Kekerasan

Pemilik Klinik Kecantikan Hayudian Utomo, mewakili keluarga korban, menuturkan Fredi adalah anak dari karyawannya.

Ayah Fredi bekerja sebagai juru parkir dan ibunya sebagai petugas kebersihan. Keluarga Fredi telah tinggal di tempat usaha milik Hayudian selama lebih dari 10 tahun.

”Anak ini masih SMP, tidak punya sepeda motor,” ujar Hayudian dikutip dari Kompas.id.

Dia mengatakan Fredi berencana menginap di rumah pamannya di Kecamatan Kedamaian setelah membantu pamannya berjualan di warung.

Tetapi, saat berboncengan sepeda motor dengan tiga sepupunya, mereka diserang oleh sekelompok pemuda yang melempar botol dan batu.

Mereka juga mencoba merampas telepon genggam Fredi, yang melawan dan berusaha melarikan diri, namun akhirnya terjatuh dan terkena sabetan senjata tajam.

Rekaman CCTV menunjukkan sekelompok pemuda bersenjata tajam sekitar pukul 02.28 WIB, dengan beberapa remaja dikejar oleh mereka.

Korban yang terjatuh di pinggir jalan sempat diseret oleh salah satu pemuda.

Dalam rekaman lain, terlihat sekelompok pemuda tersebut berlarian di gang-gang sempit di sekitar lokasi pada pukul 03.04 WIB.

”Kami sangat berduka atas kejadian ini. Kami berharap polisi bisa segera menangkap para pelaku,” kata Hayudian.

Baca Juga: Disdikbud Ajak Siswa Manfaatkan Libur Akhir Tahun untuk Hal Produktif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *