Pemkot Dorong Kemandirian Manula di Bandarlampung Lewat Sekolah Lansia

oleh
Pemkot Dorong Kemandirian Manula di Bandarlampung Lewat Sekolah Lansia
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana usai meluncurkan Sekolah Lansia di Aula Gedung Semergou Pemkot Bandarlampung, Senin (16/12/2024). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.IDPemerintah Kota mendorong kemandirian manula di Bandarlampung lewat Sekolah Lansia pada Senin (16/12/2024).

Sekolah khusus untuk warga lanjut usia atau lansia ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas manula (manusia usia lanjut) agar dapat hidup mandiri.

Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, menyatakan bahwa pada tahun 2023, jumlah penduduk lansia di Indonesia diperkirakan telah melebihi 10 persen.

Selain itu, diprediksi bahwa pada tahun 2045, satu dari lima penduduk Indonesia akan termasuk dalam kategori lansia.

Eva Dwiana menyatakan bahwa tantangan utama bagi lansia adalah masalah keuangan, karena tidak semua lansia memiliki jaminan pensiun.

Menanggapi hal ini, pemerintah pusat meluncurkan program sekolah untuk lansia guna membantu mereka mencapai kemandirian.

“Dengan harapan, semua warga manula di Bandarlampung tetap ceria dan bahagia dengan menghadiri sekolah ini,” kata dia setelah peluncuran Sekolah Lansia di Aula Gedung Semergou, Kantor Pemkot Bandarlampung.

Sekolah lansia ini memiliki tiga tingkat, yaitu dasar, menengah, dan lanjutan.

Saat ini, Pemkot Bandarlampung telah mendirikan empat sekolah di dua kelurahan, yaitu Sekolah Lansia Melati Jaya dan Ayu di Kelurahan Kedaton, serta Cinta Lansia di Kelurahan Sidodadi dan Tunas Mutia di Kelurahan Gulak-galik.

Sekolah tersebut baru dibuka untuk lansia di Kecamatan Kedaton yakni Kelurahan Sukamenanti Baru dan Kelurahan. Masing-masing wilayah memiliki 30 orang lansia yang ikut serta dalam sekolah tersebut.

Di sekolah tersebut, jelas Eva Dwiana, para lansia akan mendapatkan pelatihan kerajinan untuk meningkatkan produktivitas mereka.

“Tujuannya adalah agar peserta lansia dapat mandiri dan tidak bergantung pada keluarga,” ujar dia.

Eva Dwiana menyampaikan Sekolah Lansia tersebut akan mengadakan empat kali pertemuan setiap bulan.

Dua pertemuan akan difokuskan untuk pengembangan keterampilan, sedangkan dua pertemuan lainnya akan digunakan untuk kegiatan kunjungan di dalam kota.

“Meskipun mereka sudah lanjut usia, mereka tetap bisa berproduktivitas. Jika hanya tinggal di rumah, mungkin semangat mereka akan pudar, tetapi dengan berkumpul, mereka bisa lebih termotivasi untuk beraktivitas,” harap Eva Dwiana.

Baca Juga: Langit Bukit Randu Bandarlampung “Menyala” di Malam Tahun Baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *