Rajabasa Nunyai Diterjang Banjir Bandang

oleh
Rajabasa Nunyai Diterjang Banjir Bandang
Banjir bandang yang melanda sebagian permukiman warga Kelurahan Rajabasa Nunyai, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung, Sabtu (24/2/2024) malam, menyisakan lumpur dan sampah pada Minggu (25/2/2024). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.IDKelurahan Rajabasa Nunyai diterjang banjir bandang pada malam nisfu sya’ban, Sabtu (24/2/2024). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas ini.

Kesaksian warga setempat menyebutkan banjir bandang merendam puluhan rumah warga hanya dalam hitungan menit saat hujan masih rintik-rintik sekitar pukul empat sore.

“Kemarin malam hujan rintik-rintik, saya pikir gak mau hujan besar, makanya gak ada persiapan. Tiba-tiba hitungan menit, air langsung masuk sangat deras sekali,” ujar Sri Supriati (70) saat ditemui di kediamannya, Minggu (25/2/2024) pagi.

Mbah Sri, sapaan akrabnya, sembari terisak menuturkan air mulai masuk ke dalam rumahnya saat dirinya berwudhu untuk menunaikan salat ashar.

“Saya gak sempat sholat ashar karena ternyata air langsung masuk. Gak sempat lagi sholat,” kata dia.

Tukang pijat ini pun terjebak di rumahnya bersama anak-anak dan menantunya.

“Terus saya ditolong ama ‘Nak Indra tetangga depan, digendong, karena Mbah gak bisa nyeberang kemarin. Airnya sudah segini (sembari menunjuk lehernya) kemarin itu,” ujar dia.

Keluarga Mbah Sri bersama tetangga lainnya mengungsi ke tempat yang lebih aman di sekitar permukiman mereka untuk sementara.

Mereka hanya bisa menyaksikan rumah dan seluruh perabotan terendam air setinggi dua meter.

“Saya yang penting nyawanya Nak, kalau harta bisa dicari,” kata Mbah Sri.

Namun, Mbah Sri tetiba tersadarkan masih ada dua cucunya yang belum pulang ke rumah malam itu.

“Cucu saya Sakilah kemarin berangkat ngaji di masjid gak bisa pulang terjebak air. Sampai heboh tadi malam itu karena Kilah belum pulang,” ujar dia.

Sakilah masih duduk di bangku sekolah dasar. Cucu nomor tujuh Mbah Sri ini baru diketahui keberadaanya sekitar pukul 23.00 WIB.

“Sakilah belum saya kasih hape. Alhamdulilah cucu yang nomor 6 di SMAN 14. Terus WA gak bisa pulang. Jadi suruh nginep di tempat temannya aja,” kata dia.

Rajabasa Nunyai Diterjang Banjir Bandang
SDN Rajabasa juga tak luput diterjang banjir bandang hingga mengakibatkan jebolnya tembok belakang sekolah dekat siring, Minggu (25/2/2024). Foto: Josua Napitupulu

Setelah hampir enam jam, air yang merendam sebagian rumah warga Kelurahan Rajabasa Nunyai mulai surut sekitar pukul 22.00 – 23.00 WIB.

“Tapi belum surut banget. Seluruh perabotan terendam kena lumpur semua. Tidak ada yang bisa diselamatkan. Alhamdulilah nyawanya masih ada,” ujar Mbah Sri.

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sambung dia, Rajabasa Nunyai diterjang banjir bandang terparah tahun ini.

“Di tahun 2020, pas suamiku meninggal, banjir juga pernah jebol rumah di belakang ini, tapi gak sedahsyat ini. Ini memang luar biasa ini Nak. Rumah yang dekat siring itu sebelumnya gak pernah kena banjir, terendam sepinggang orang dewasa,” pungkas Mbah Sri.

Rajabasa Nunyai diterjang banjir bandang dua kali.

Tetangga Mbah Sri, seorang marbot masjid, Samwani (64), mengatakan banjir sudah dua kali merendam rumahnya sepanjang bulan Februari 2024.

“Bulan ini sudah dua kali banjir. Tapi ini lebih parah,” kata dia sambil membersihkan lumpur sisa banjir.

Tidak ada yang tersisa dalam rumah Samwani selain lumpur. Seluruh perabotan dan pakaian yang terendam banjir tergeletak di teras rumahnya.

“Air mulai masuk habis ashar. Tiba-tiba air datang mendadak kayak banjir bandang merendam semua. Satu meter lebih. Kulkas, mesin cuci, baju, lemari. Sudah gak bisa diamankan. Anak-anak dulu yang diamankan,” ujar dia.

Samwani tidak menduga banjir bandang akan terjadi. Apalagi hujan kemarin sore hanya rintik-rintik.

“Kejadiannya dari semalam. Pertama hujan rintik-rintik, tempo sekian menit langsung wurruruurrtt,” tutur dia menirukan suara air yang masuk ke rumahnya.

Hujan yang turun sejak kemarin sore hingga malam tidak hanya merendam permukiman warga Kelurahan Rajabasa Nunyai.

Hingga siang ini, sejumlah warga masih sibuk membersihkan perabotan dan lumpur dalam rumah. Belum ada bantuan atau posko dari pemerintah daerah setempat.

Dari hasil pantauan di lapangan, SDN 2 Rajabasa juga tak luput direndam banjir bandang. Air menyeruak masuk dari tembok belakang sekolah yang dijebol banjir bandang.

Banjir bandang merendam enam ruangan belajar, perpustakaan, kantin, dan rumah penjaga sekolah.

Sejumlah guru terlihat membersihkan ruang kelas yang berlumpur dan dipenuhi sampah.

Baca Juga: Korban Banjir Bandang Rajabasa Nunyai Terima Bantuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *