DASWATI.ID – Potensi Desa Wisata Nglanggeran Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta menjadi daya tarik mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Baturaja (Unbara) untuk melakukan studi komparatif.
Studi komparatif mahasiswa Unbara di Desa Wisata Nglanggeran terkait dengan pengembangan potensi desa mereka.
Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara, Yahnu Wiguno Sanyoto, mengatakan potensi desa yang dimiliki Kalurahan Nglanggeran tidak jauh beda dengan desa-desa di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan sekitarnya.
“Diharapkan studi lapangan ke Desa Nglanggeran ini membuka wawasan dan pemikiran mahasiswa untuk berinovasi dan berkreasi dalam memajukan daerahnya masing-masing,” kata Yahnu dalam keterangannya, Kamis (9/5/2024).
Baca Juga: Unbara Studi Implementasi Desa Anti Politik Uang di Sardonoharjo
Ia menuturkan studi komparatif mahasiswa Unbara di Desa Wisata Nglanggeran berlangsung pada Selasa (30/4/2024) lalu.
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara mengikuti diskusi ilmiah dan dialog/wawancara dengan Kepala Kalurahan beserta perangkatnya.
Diskusi membahas tentang strategi dan kebijakan pengelolaan potensi Desa Wisata Nglanggeran.
“Desa Wisata Nglanggeran ini jadi tujuan studi lapangan, mengingat desa ini menawarkan pengalaman kehidupan pedesaan yang kaya akan keindahan alam dan tradisi budaya yang kental,” ujar Yahnu.
Suasana Desa Wisata Nglanggeran yang tenang dan asri memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggali, dan mengkaji program-program ekowisata yang berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Nglanggeran Desa Wisata Terbaik Dunia
Desa Wisata Nglanggeran berhasil meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia atau Best Tourism Village Tahun 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Lurah Nglanggeran, Widada, menjelaskan Desa Nglanggeran memiliki daya tarik di sektor pariwisata dan agrowisata.
Di antaranya embung, air terjun musiman Kedung Kandang, Kawasan Ekowisata Gunung Api, Kampung Pitu, serta Curug Talang Purba.
Selain itu, jelas Widada, di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terdapat Pawon Purba, Griya Batik, Griya Spa dan Home Stay.
“Desa ini juga memiliki potensi perkebunan kakao, dimana Griya Coklat Nglanggeran menjadi klaster pengolahan tanaman kakao dari hulu sampai hilir,” kata dia.
Pemerintah Kalurahan sangat mendukung pengembangan Nglanggeran sebagai Desa Wisata.
Dukungan yang diberikan di antaranya dalam bentuk fasilitasi dan regulasi, pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pendampingan kepada kelompok masyarakat.
“Dan memberikan kesempatan pengelolaan tanah kas desa guna pengembangan Desa Wisata Nglanggeran dengan sewa yang sangat terjangkau,” pungkas Widada.