Petani Lampung Peringati Hari Tani Nasional 2023

oleh
Petani Lampung Peringati Hari Tani Nasional 2023
Ratusan petani Lampung yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Petani Lampung (ASPL) menggelar aksi parade memeringati Hari Tani Nasional 2023 di Tugu Adipura Kota Bandarlampung, Senin (25/9/2023). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Petani Lampung peringati Hari Tani Nasional 2023 dengan menggelar aksi parade di Tugu Adipura Kota Bandarlampung pada Senin (25/9/2023).

Hari Tani Nasional diperingati setiap tanggal 24 September.

Ratusan petani dari berbagai daerah di Provinsi Lampung yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Petani Lampung (ASPL) menggelar Parade Hari Tani Nasional 2023.

Petani Lampung peringati Hari Tani Nasional 2023. Dalam aksinya mereka membawa hasil bumi dan sejumlah spanduk yang di antaranya bertuliskan “Stabilkan Harga Singkong dan Jagung”, “Kesejahteraan Petani”, “Hentikan Kriminalisasi Petani Kota Baru”.

Koordinator Aksi ASPL Prabowo Pamungkas mengatakan aksi parade menggambarkan kondisi petani di Indonesia, khususnya Lampung, yang mengalami stagnasi.

“Stagnasi kondisi kaum tani di Indonesia tercermin dari persoalan pertanian yang masih saja menjadi berita utama di media-media. Konflik lahan, pupuk langka, dan fleksibilitas harga pertanian adalah tiga persoalan pokok yang tidak pernah diselesaikan oleh negara,” ujar Bowo sapaan akrabnya.

Persoalan-persoalan tersebut, lanjut dia, menempatkan petani pada situasi dan kondisi yang sulit untuk mencapai kesejahteraan dan keluar dari jurang kemiskinan.

“63 tahun pasca UU Pokok Agraria disahkan, tak ada kemajuan bagi kaum tani, bahkan sebaliknya, nasib petani kian terpinggirkan dan tetap saja miskin serta jauh dari kata sejahtera,” kata dia.

Diketahui sejarah Hari Tani Nasional bermula dari dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria pada 24 September 1960.

“Undang-undang ini merupakan secercah harapan bagi kaum tani yang mengidamkan redistribusi tanah yang lebih adil,” jelas Bowo.

Namun, dalam kurun waktu bulan September 2023, terdapat empat titik lokasi konflik agraria dimana rakyat menjadi korban.

Di antaranya di Rempang Galang (Riau), Seruyan (Kalimantan Tengah), Anak Tuha Lampung Tengah (Lampung), dan Kota Baru Lampung Selatan (Lampung).

Bowo menilai nasib petani ibarat peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga.

“Sudahlah sulit mendapatkan akses lahan, pupuk juga menjadi barang yang langka dan mahal bagi petani,” kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Bowo, pada momentum Hari Tani Nasional kali ini, petani Lampung yang tergabung dalam ASPL menyampaikan lima tuntutan kepada pemerintah.

Adapun tuntutan yang disampaikan pada agenda Parade Hari Tani Nasional 2023 adalah sebagai berikut:

1. Berikan akses tanah kepada petani dan wujudkan reforma agraria sejati.

2. Hentikan kriminalisasi petani Kota Baru.

3. Tuntaskan kelangkaan pupuk.

4. Stabilkan harga singkong dan jagung.

5. Hapuskan solusi palsu Kartu Petani Berjaya.

Bowo menjelaskan Kartu Petani Berjaya yang dicetuskan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi digadang-gadang dapat menyejahterakan petani dengan membuka akses pada permodalan dan pupuk murah.

“Namun tak pernah terasa sedikit pun pada petani singkong di lahan Kota Baru, petani kopi di Register 19 maupun petani padi di daerah Kabupaten Pringsewu,” ujar Bowo.

Baca Juga: Tujuh Petani Anak Tuha Akhirnya Dibebaskan Polres Lampung Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *