DASWATI.ID – Kementerian Agama (Kemenag) meluncur logo, tema, dan filosofi Hari Santri 2023 di Auditorium HM Rasjidi Kemenag RI, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Hari Santri Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Oktober.
Dikutip dari laman Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, peringatan Hari Santri tahun ini merayakan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan dan perjuangan melawan kebodohan.
Tema “Jihad Santri Jayakan Negeri” mengangkat makna yang dalam dan relevan dalam zaman ini.
Di zaman yang penuh dengan tantangan dan kompleksitas, jihad tidak lagi merujuk pada pertempuran fisik, melainkan pada perjuangan intelektual yang penuh semangat.
Para santri adalah penjaga terdepan dalam pertempuran melawan ketidakpahaman, kebodohan, dan ketertinggalan.
Mereka adalah pejuang ilmu pengetahuan yang tak kenal lelah, mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan sebagai senjata utama mereka.
Dalam tradisi Islam, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan.
Santri adalah teladan dalam menjalani jihad ini. Dengan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, mereka memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan.
Filosofi di logo Hari Santri Nasional 2023.
Tema dan logo yang diluncurkan Kemenag RI memuat filosofi Hari Santri 2023 yang mendalam.
1. Kobaran Api Nasionalisme
Rasa cinta tanah air, adalah semangat yang berkobar dalam dada setiap santri “Hubbul wathon minal iman” (rasa cinta tanah air adalah sebagian dari iman), adalah kobaran api yang selalu menyala.
2. Teknologi Digital
Tantangan hari ini yang harus dijawab oleh santri adalah kemajuan teknologi digital.
Santri hari ini, harus mengembangkan pengetahuannya untuk mengikuti transformasi teknologi digital.
3. Empat Pilar Kebangsaan
Indonesia dibangun diatas empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Santri Menjaga Negeri
Santri senantiasa siaga menjaga 4 pilar kebangsaan, inilah komitmen dan jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh para santri.
5. Simbolisasi “NUN”
Dalam Islam, jelas sekali huruf nun berdiri sendiri sebagai pembuka surat Al Qalam, yang disimbolkan dengan tempat tinta.
Lalu disusul ada kalam dan tempat menulisnya sebagaimana disebutkan dalam ayat: “Nun wa al-qalam wa ma yasthurun”. Ini bermakna, “Nun” sebagai simbol pengetahuan.
6. Goresan Tinta Pada Tema
Jenis font seperti goresan tinta pada tema tahun ini, menyimbolkan bahwa santri adalah generasi penerus bangsa yang akan menggoreskan kejayaan Indonesia dengan tinta emas. Jihad Intelektual demi kejayaan negeri.
Baca Juga: Bandarlampung Tuan Rumah MTQ Ke-50 Provinsi Lampung