DASWATI.ID – Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan atau Satgas Karhutla usut kebakaran di TNWK (Taman Nasional Way Kambas) Kabupaten Lampung Timur.
Polres Lampung Timur bersama Polda Lampung melakukan proses penyelidikan terkait peristiwa karhutla yang terjadi di kawasan konservasi TNWK.
“Satgas Karhutla saat ini sedang bekerja untuk menyelidiki serta mengungkap faktor utama yang memicu terjadinya kebakaran di dalam kawasan hutan TNWK Lampung Timur, apakah ada unsur kesengajaan ataupun tidak,” ujar Kapolres Lampung Timur AKBP M Rizal Muchtar dalam keterangan resminya pada Jumat (6/10/2023).
Satgas Karhutla usut kebakaran di TNWK. Tim Terpadu Satgas Karhutla ini terdiri dari personel kepolisian, dibantu petugas dari TNWK.
“Satgas Karhutla saat ini tengah melakukan proses pemetaan titik-titik api (hotspot), luas area wilayah, termasuk dugaan unsur kesengajaan yang mengakibatkan terjadinya kebakaran,” jelas Rizal Muchtar.
Baca Juga: Kebakaran Lahan di Bandarlampung Capai Puluhan Hektare
Selain itu, Polres Lampung Timur melalui bhabinkamtibmas juga melakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok, atau membakar sampah.
“Karena dalam kondisi musim kemarau saat ini, hal-hal tersebut sangat berpotensi mengakibatkan terjadinya kebakaran,” lanjut Rizal.
Alumni Akademi Kepolisian Tahun 2002 ini menyampaikan saat ini api penyebab kebakaran di TNWK telah padam.
“Upaya pemadaman kami lakukan bekerjasama dengan Polisi Kehutanan, Kodim 0429/Lampung Timur, serta masyarakat sekitar,” pungkas Rizal.
Satgas Karhutla siaga antisipasi kebakaran hutan dan lahan di TNWK dengan berpatroli.
Humas Balai TNWK, Sukatmoko, mengatakan petugas hingga kini masih menyisir titik-titik yang berpotensi menimbulkan kebakaran di kawasan konservasi gajah dan badak Sumatera tersebut.
“Sekarang api sudah mulai padam, tetapi petugas masih lakukan penjagaan, menyisir sisa-sisa bara api yang mungkin kembali bisa menimbulkan kebakaran,” ujar Sukatmoko saat dihubungi dari Bandarlampung, Jumat (6/10/2023).
Dia menuturkan kebakaran TNWK yang terjadi sejak empat hari lalu, Senin (2/10/2023), menghanguskan lahan seluas ±200 hektare dari total luas TNWK yang mencapai ± 125.621 hektare.
Proses pemadaman api dilakukan secara manual bersama TNI dan masyarakat mitra TNWK karena titik api sulit untuk dijangkau.
“Jadi kami memadamkan api menggunakan tangki gendong, tidak menggunakan mobil pemadam kebakaran, karena sulitnya titik yang terbakar untuk dijangkau dengan kendaraan,” kata Sukatmoko.
Sedikitnya terdapat enam titik api yang di lahan gambut dan rawa yang mengering karena musim kemarau.
“Penjagaan masih dilakukan teman-teman mengingat kondisi saat ini sangat terik dan anginnya kencang, sehingga ditakutkan masih ada sisa bara yang dapat menimbulkan kebakaran kembali setelah api padam,” ujar dia.
Baca Juga: Anak Badak Sumatera Lahir di Way Kambas dari Pasangan Ratu & Andalas