Kawasan Industri Tanggamus Dihapus dari Proyek Strategis Nasional

oleh
Kawasan Industri Tanggamus Dihapus dari Proyek Strategis Nasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto. Foto: Arsip Kemenko Perekonomian

DASWATI.ID – Kawasan Industri Tanggamus dihapus dari proyek strategis nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan tak hanya Kawasan Industri Tanggamus dihapus dari proyek strategis nasional, tapi juga sejumlah proyek lainnya.

“Ada beberapa proyek yang dihentikan karena memang belum mulai dan belum ada dikeluarkan APBN,” ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seperti dilansir Detikcom pada Kamis (5/10/2023).

Airlangga mengatakan beberapa proyek itu dilepas dari daftar PSN karena belum mulai pembangunannya dan belum ada anggaran negara yang digelontorkan.

Beberapa proyek yang belum jelas nasib pendanaannya di antaranya:

  • Pelabuhan New Ambon;
  • Kawasan Industri Tanggamus;
  • Penyediaan air baku di Provinsi Bali;
  • Fasilitas sistem penyediaan air minum (SPAM) Djuanda;
  • SPAM Jatigede;
  • SPAM Kamijoro.

Kemudian, jaringan Tol Trans Sumatera:

  • Jalan Tol Rantau Prapat-Kisaran;
  • Jalan Tol Langsa-Lhokseumawe;
  • Jalan Tol Lhokseumawe-Sigli;
  • Jalan Tol Dumai-Sigambal-Rantau Prapat.

“Itu seluruhnya dikeluarkan dari PSN karena proyeknya antara offtaker dan financial-nya belum closing,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Progres Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di 2023

Di sisi lain, ada berapa proyek strategis nasional yang memiliki beberapa perubahan mekanisme.

Misalnya, pembangunan Jalan Tol Jambi-Rengat yang mengalami perubahan pembiayaan karena mendapatkan pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) senilai Rp23 triliun.

Kemudian tol Probolinggo-Banyuwangi yang akan dilanjutkan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Ada juga pembangunan perluasan Kawasan Industri Batang dan MRT Jakarta Timur-Barat yang pembangunannya dilakukan dengan skema yang sama.

Lalu proyek grassroot refinery atau Kilang Tuban yang akan dicarikan investor baru. Pasalnya, investor GRR Tuban sebelumnya yang merupakan pihak Rusia mengalami kesulitan karena blokade barat imbas invasi Ukraina.

“Grasroot Refinery Tuban, yang investornya diminta dicarikan dan diberikan tenggat waktu, karena dari Rusia menghadapi blokade dan persoalan ekonomi dan geopolitik sehingga mungkin sulit untuk melanjutkan dicarikan partner lain,” pungkas Airlangga.

Dikutip dari laman KPPIP (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas), Kawasan Industri Tanggamus, Provinsi Lampung, akan dibangun seluas 800 Ha.

Nilai investasi proyek strategis nasional di Tanggamus mencapai Rp17,5 triliun dengan skema pendanaan swasta.

Proyek strategis nasional dengan nama Kawasan Pariwisata Tanggamus Lampung rencananya mulai konstruksi pada 2018 dan mulai beroperasi di tahun 2022.

Status terakhir proyek ini adalah penyiapan dengan Penanggung Jawab Kasudit Wilayah II Kementerian Perindustrian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *