Warga Bandarlampung Diimbau Konsumsi Pangan Olahan Nonberas

oleh
Warga Bandarlampung Diimbau Konsumsi Pangan Olahan Nonberas
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana (kiri) didampingi Kepala BBPOM di Bandarlampung Ani Fatimah Isfarjanti (kanan) meninjau stan BBPOM di Taman UMKM Bung Karno, Sabtu (7/10/2023). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Warga Bandarlampung diimbau konsumsi pangan olahan nonberas yang bersumber dari pangan lokal.

Imbauan diversifikasi pangan ini disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan Kota Bandarlampung, Mohammad Yusuf di tengah kenaikan harga beras.

“Beras tidak langka, stok tersedia, tapi harganya naik. Kami mengimbau masyarakat untuk menciptakan menu makanan baru dari sumber pangan lokal,” ujar Yusuf di Bandarlampung, Sabtu (7/10/2023).

Baca Juga: Gerakan Pangan Murah di Bandarlampung Diserbu Warga

Ia meminta masyarakat untuk tidak terlalu mengandalkan beras sebagai sumber makanan pokok, tetapi juga mengonsumsi pangan olahan lain yang bergizi dan menyehatkan.

“Sekarang yang lagi tren pola makan sehat,” kata dia.

Saat ini, lanjut Yusuf, dinas pangan memperkuat kelompok wanita tani (KWT) yang ada di kelurahan untuk memanfaatkan pekarangan sebagai lahan sumber pangan seperti cabai, bawang, dan sayur-sayuran.

Dia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan BBPOM (Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan) untuk mengawasi dan menguji keamanan pangan olahan, khususnya pangan segar asal tumbuhan (PSAT).

“Kami melakukan pengawasan terhadap KWT yang memproduksi PSAT untuk menjamin PSAT bebas dari bahan berbahaya seperti pestisida. Jadi itu benar-benar organik,” jelas dia.

Warga Bandarlampung diimbau konsumsi pangan olahan nonberas.

Kepala BBPOM di Bandarlampung Ani Fatimah Isfarjanti mengatakan pihaknya melakukan pengujian untuk produk olahan pangan supaya tidak mengandung bahan berbahaya.

“Di pasar tradisional itu kan banyak sekali produk pangan olahan yang akhirnya dibeli oleh masyarakat. Kita intervensi ke pasar sehingga bebas dari pangan yang mengandung bahan berbahaya,” ujar dia.

Ani mengingatkan masyarakat tidak tergiur dengan harga murah, tetapi harus dilihat juga dari sisi kesehatan pangan.

BBPOM menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pengawasan bersama terhadap pangan olahan.

“Sehingga bahan pangan dan produk olahan pangan bisa terjamin mutu, keamanan, dan manfaatnya,” tambah dia.

Di samping itu, lanjut Ani, BBPOM bersama PKK juga rutin melakukan sosialisasi dan membagi tips kepada masyarakat untuk membedakan produk pangan yang aman dari berbahaya.

“BBPOM punya kader keamanan pangan yang diharapkan bisa menyebarluaskan kepada masyarakat dan wilayah lainnya,” kata dia.

Sosialisasi rutin ini diharapkan membuat masyarakat menjadi konsumen cerdas dalam memilih produk pangan olahan yang sehat dan bebas bahan berbahaya.

Baca Juga: Pemkot Bandarlampung Kampanye Stop Boros Pangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *