Kampanye di Lampung, Anies Bangun Nalar Kritis Generasi Muda

oleh
Kampanye di Lampung, Anies Bangun Nalar Kritis Generasi Muda
Calon Presiden RI Pemilu 2024 Anies Rasyid Baswedan dalam acara diskusi dan debat “Desak Anies” bersama generasi muda Lampung di Kopi Bento, Sukarame, Kota Bandarlampung, Kamis (7/12/2023). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Calon Presiden RI 2024 Anies Baswedan membangun nalar kritis generasi muda lewat kampanye di Lampung, Kamis (7/12/2023).

Anies melaksanakan kampanye hari kesepuluh di Provinsi Lampung dengan mengunjungi peternakan di Bandar Jaya, Lampung Tengah.

Baca Juga: Taufik Basari Ungkap Posisi Strategis Lampung di Pilpres 2024

Kemudian, Anies menggelar dialog kebangsaan bersama mahasiswa di Universitas Malahayati Lampung, serta diskusi dan debat lewat acara Desak Anies di Kopi Bento, Sukarame, Kota Bandarlampung.

Selama kampanye di Lampung, Anies Baswedan menyampaikan gagasannya untuk membangun sejumlah infrastruktur dan transportasi umum untuk mengatasi persoalan jalan rusak.

Seperti membangun double track kereta api dari Bakauheni Lampung Selatan hingga Kertapati Palembang, Sumatera Selatan.

“Kami melihat Lampung ini perlu ada peningkatan fasilitas. Masyarakat Lampung perlu transportasi dalam kota dan transportasi antarkota yang lebih baik. Untuk itu, bagi warga Lampung, insyaallah kami akan menghadirkan transportasi umum yang bisa menjangkau seluruh wilayah Lampung,” kata Anies di Universitas Malahayati Lampung, Bandarlampung.

Sementara, dalam acara diskusi dan debat “Desak Anies” di Kopi Bento, Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini berinteraksi dengan generasi muda dari kelompok milenial dan Gen Z.

Kampanye di Lampung, Anies Bangun Nalar Kritis Generasi Muda
Acara diskusi dan debat “Desak Anies” di Kopi Bento, Sukarame, Kota Bandarlampung, Kamis (7/12/2023). Foto: Josua Napitupulu

Desak Anies menjadi forum dialog Anies Baswedan dan generasi muda Lampung untuk menjawab pertanyaan yang sering diajukan anak muda lewat media sosial Anies Baswedan terkait isu-isu lokal dan nasional.

Di antaranya jalan rusak, transportasi umum, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, komersialisasi pendidikan, kesejahteraan PNS, Ibu Kota Nusantara, dan tiket konser yang dinilai mahal oleh generasi muda.

Terkait komersialisasi dunia pendidikan, Anies berpendapat industrialisasi pendidikan menjadikan mahasiswa sebagai konsumen.

“Sebagai konsumen, mahasiswa akan menjajakan ilmu pengetahuan kepada orang-orang yang mau membayarkan paling mahal atas ilmu yang dimilikinya,” ujar Anies.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2016 ini pemerintah perlu mengalokasikan anggaran pendidikan yang lebih besar.

“Maka yang berada di kampus, tidak diorientasikan untuk mencari biaya operasional dengan membebankan biaya itu kepada mahasiswa,” kata dia.

Selain itu, Anies juga menilai industrialisasi pendidikan akan menggerus unsur pengabdian dan idealisme generasi muda.

“Padahal perguruan tinggi dalam sejarahnya adalah supplier pejuang perubahan,” ujar dia.

Kampanye Anies di Lampung menarik perhatian ribuan generasi muda.

Wakil Deputi Kampanye Kreatif Tim Nasional AMIN (Anies-Muhaimin), Taufik Basari (Tobas), mengapresiasi dukungan masyarakat Lampung, khususnya para pemuda.

“Kami ingin membangun masyarakat yang kritis, anak-anak muda yang kritis, karena isu soal kebebasan berpendapat dan berpikir menjadi isu yang mulai muncul di Lampung,” kata Tobas.

Dia menyampaikan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memiliki latar belakang aktivis yang menggerakkan perlawanan terhadap represifitas Orde Baru yang anti demokrasi.

“Oleh karena itu, tentu para aktivis yang memang selama ini kritis di Lampung berharap adanya perubahan di negeri kita dan berharap pemimpin kita mempunyai latar belakang yang sama juga seperti Mas Anies Baswedan dan Gus Imin,” ujar Tobas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *