DASWATI.ID – KPU RI menggelar debat capres ketiga dengan tema “Pertahanan Keamanan, Hubungan Internasional, Geopolitik” pada Minggu (7/1/2024) malam.
Baca Juga: Herman HN Ingin UKM Lampung Go Internasional Pasca Nobar Debat Capres
Pada segmen keempat sesi debat capres ketiga ini, Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto merespons pernyataan Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan terkait etika.
Segmen keempat debat ketiga Pilpres 2024 merupakan sesi bagi para capres untuk saling mengajukan tanya jawab dan menanggapi pendapat satu sama lain.
“Saudara bicara etik, etik, ya, kan. Saya tuh keberatan karena saya menilai maaf ya, karena Anda desak saya, saya terus terang aja, saya menilai Anda tidak pantas bicara soal etik,” kata Prabowo disambut riuh penonton.
Dia menilai pernyataan Anies tentang dirinya menyesatkan. Prabowo mengatakan Anies memberi contoh yang tidak baik soal etik.
“Itu saja, saya merasa Anda itu posturing, Anda tuh menyesatkan, itu aja. Saya boleh berpendapat kan. Saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik, terimakasih,” ujar Prabowo.
Pernyataan itu dilontarkan Prabowo saat Anies mengungkit pidato Prabowo yang disebutnya mengolok-olok tentang etika.
Anies mengaku tidak tega untuk mengulangi pidato Prabowo itu.
“Dalam pidato Bapak, mengolok-olok tentang etika, saya nggak tega untuk mengulanginya,” kata Anies.
Anies Baswedan dan Prabowo Subianto bicara etika di debat capres ketiga.
Di segmen keempat, Anies Baswedan mempertanyakan standar etika seorang pemimpin negara dalam kemampuannya mempertahankan keamanan dan kedaulatan negara.
Prabowo Subianto menjawab semakin tinggi dan kompleks kepemimpinan semakin membutuhkan nilai-nilai yang fundamental, termasuk cinta tanah air, kejujuran, dan kebersihan.
Dia mengkritik Anies untuk memastikan tidak menyesatkan rakyat karena ambisi pribadi.
Menurut Prabowo, data yang disampaikan oleh Anies Baswedan keliru sehingga menyebut dirinya tidak pantas berbicara soal etik.
Menanggapi jawaban itu, Anies Baswedan mengatakan panglima tertinggi wajib memiliki standar etika yang baik.
Anies juga mengkritik adanya orang dalam dalam pengelolaan food estate dan pengadaan alutsista, serta pelanggaran etika yang melibatkan Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Ubah Ketentuan Syarat Usia Capres-Cawapres