Dampak Popularitas Paslon AMIN di Media Sosial Terhadap Elektoral

oleh
Dampak Elektoral Popularitas Paslon AMIN di Media Sosial
Dari kiri ke kanan: Sekretaris Tim Daerah AMIN Lampung Herman HN, Wakil Deputi Kampanye Kreatif Tim Nasional AMIN Taufik Basari, Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim, Wakil Ketua DPW PKB Lampung Noverisman Subing, Cawapres 01 Pemilu 2024 Muhaimin Iskandar di Lapangan Merdeka, Desa Sumbergede, Sekampung, Lampung Timur, Provinsi Lampung, pada Senin (8/1/2024). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Wakil Deputi Kampanye Kreatif Tim Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Taufik Basari (Tobas), mengatakan dampak popularitas paslon AMIN di media sosial terhadap elektoral masih menjadi pekerjaan rumah (PR) terbesar timnya.

Media sosial menjadi panggung politik Paslon Capres Cawapres Nomor Urut 01 akhir-akhir ini.

Pada Senin (8/1/2024), kompas.id melansir data lembaga penelitian Continuum Indef yang menyebutkan Capres Anies Baswedan mendominasi percakapan di tiga platform media sosial yakni X (Twitter), Youtube, dan Tiktok, saat debat ketiga Pilpres 2024 berlangsung dan setelah debat.

Baca Juga: Debat Capres Ketiga, Prabowo ke Anies: Anda tidak pantas bicara etika

Anies Baswedan mendominasi percakapan di media sosial sebesar 42,3 persen. Disusul Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto sebesar 36,2 persen, dan Capres Nomor Urut 03 Ganjar Pranowo sebesar 21,5 persen.

Ketiga capres mendapatkan sentimen positif dan negatif dari warganet.

Ganjar memperoleh sentimen positif atau apresiasi paling besar, yakni 83,63 persen. Sedangkan Prabowo mendapatkan apresiasi 64,51 persen dan Anies memperoleh apresiasi sebesar 64,47 persen.

Popularitas paslon AMIN di dunia maya menjadi PR terbesar Tim Nasional untuk merealisasikan dukungan suara kepada paslon pada Pilpres 2024.

“Jadi memang PR terbesarnya adalah bagaimana kemudian keramaian yang ada di media sosial, termasuk juga simpati, dukungan, dan perbincangan di media sosial ini ada efek terhadap elektoral,” ujar Tobas usai acara Slepet Imin di Kota Metro, Lampung, pada Senin (8/1/2024).

Baca Juga: Cak Imin Adu Gagasan dengan Anak Muda Lampung

Popularitas paslon AMIN di media sosial diharapkan berbanding lurus dengan elektoral.

Dampak popularitas paslon AMIN di media sosial diharapkan berbanding lurus di tempat pemungutan suara (TPS).

“Jadi, tidak hanya keramaian (di media sosial) saja, tapi juga berujung pada pilihan-pilihan. Oleh karena itu, yang paling penting saat ini bagaimana kemudian terus memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,” kata Tobas.

Menurut dia, pendidikan politik dapat membantu generasi muda untuk menentukan pilihan sehingga dengan kesadaran sendiri berpartisipasi aktif pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024.

“Kami meyakini semakin masyarakat tercerahkan, semakin masyarakat menjadi pemilih yang kritis dan cerdas, maka mereka akan menjadikan hal-hal yang substantif sebagai pertimbangan-pertimbangan dalam memilih,” jelas Tobas.

Baca Juga: Menekan Angka Golput di Lampung Minimal 10 Persen

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem ini optimis bahwa paslon AMIN adalah pasangan yang selalu memberikan hal-hal substantif.

“Kami tidak bermain di soal gimik, soal pencitraan, tapi kami mengajak masyarakat menjadi pemilih yang kritis dan cerdas karena yang akan dipilih adalah calon presiden bukan calon penari, bukan calon penyanyi, artis, dan sebagainya,” kata dia.

Tobas berharap masyarakat sebagai pemilih menyadari pentingnya menentukan pilihan politik secara substantif untuk menjadi pemilih yang rasional dengan meninggalkan cara pandang yang emosional, dan cara pandang pragmatis.

“Inilah yang menjadi PR dari Tim AMIN, tetapi kami berharap itu PR bagi setiap komponen, baik itu masyarakat, media, untuk membuat pemilu ini adalah pemilu yang didasarkan pada pilihan-pilihan rasional,” pungkas dia.

Sementara, Cawapres 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), usai acara diskusi Slepet Imin, mengaku terkejut dengan antusias warganet di Tiktok saat dirinya dan Anies Baswedan siaran langsung.

“Luar biasa! Yang nonton itu hampir satu juta kayak gak nyangka. Itu makanya saya tertarik, tadi malam, langsung nanya anak saya itu,” kata dia.

Cak Imin menuturkan dirinya belajar menggunakan Tiktok dari anaknya untuk menyapa masyarakat Indonesia.

“Ajarin caranya supaya lebih efektif menggunakan Tiktok. Caranya bagaimana baru tadi malam diajarin. Insyaallah akan menyapa kawan-kawan di seluruh Indonesia,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *