Generasi Muda Bukan Objek Politik Tapi Subjek Politik

oleh
Generasi Muda Bukan Objek Politik tapi Subjek Politik
Koordinator Pemilih Muda TKD Prabowo-Gibran Provinsi Lampung, dr M Atras Mafazi, menyampaikan sambutan pembukaan pada acara diskusi “Menjemput Tambahan 22 Juta Suara Anak Muda” di Kana Brasserie, Kota Bandarlampung, pada Selasa (9/1/2024) malam. Foto: Arsip Media Relationship TKD Prabowo-Gibran Lampung

DASWATI.ID – Koordinator Pemilih Muda TKD Prabowo-Gibran Provinsi Lampung, dr M Atras Mafazi, menilai generasi muda kerap dijadikan sebagai objek politik ketimbang subjek politik dalam setiap kontestasi pemilu.

“Kadang-kadang kita anak muda ini suka dianggap remeh atau dianggap tidak bisa, tidak mampu,” kata dr Atras saat membuka diskusi “Menjemput Tambahan 22 Juta Suara Anak Muda” di Kana Brasserie, Kota Bandarlampung, pada Selasa (9/1/2024) malam. 

“Tapi kemarin setelah melihat debatnya Mas Gibran, kita baru merasakan yang disangka cupu ternyata suhu,” lanjut Caleg DPR RI Dapil Lampung 1 ini.

Baca Juga: Mirza Puji Penampilan Gibran: dikira cupu gak tahunya suhu

Menurut Atras, Capres 02 Prabowo Subianto memberikan harapan besar bagi generasi muda untuk menjadi subjek politik dengan menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Pemilu 2024.

“Pak Prabowo menunjukkan bahwa beliau mempersiapkan generasi selanjutnya untuk menjadi pemimpin,” ujar dia.

Atras juga menilai Prabowo Subianto memberikan angin segar bagi generasi muda dengan memfasilitasi anak muda untuk bisa terlibat aktif di ruang politik praktis.

“Dan itu merupakan suatu angin segar bagi kita semua bahwa ternyata yang muda ini punya kesempatan, tidak harus mengantri dari bertahap-tahapan, tetapi kini bisa selama memiliki kemampuan yang baik,” kata dia.

Ia berharap anak muda tidak lagi dipandang remeh di Pemilu 2024, terlebih suara pemilih muda sangat menentukan.

“Kita (generasi muda) sekarang ini 52-54 persen dari jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Jadi sekali lagi suara kita sangat berpengaruh. Di tahun 2024 ini suara anak muda atau pemilih mudalah yang menentukan,” tegas Atras.

Di sisa waktu 35 hari menuju pemungutan suara 14 Februari 2024, Koordinator Pemilih Muda TKD Provinsi Lampung ini pun menargetkan suara pemilih muda sebesar 63 persen untuk Prabowo-Gibran.

“Harapannya generasi muda mendukung yang muda. Ini waktu kita tinggal 35 hari lagi, jadi kita harus gaspol rem blong untuk sama-sama memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran, khususnya di Provinsi Lampung,” pungkas Atras.

Generasi muda sebagai subjek politik wajib memenangkan paslon yang merepresentasikan anak muda.

Generasi Muda Bukan Objek Politik tapi Subjek Politik
Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan pada acara diskusi “Menjemput Tambahan 22 Juta Suara Anak Muda” di Kana Brasserie, Kota Bandarlampung, pada Selasa (9/1/2024) malam. Foto: Arsip Media Relationship TKD Prabowo-Gibran Lampung

Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan yang turut hadir dalam acara diskusi menegaskan hanya paslon Capres Cawapres Nomor Urut 02 yang merepresentasikan anak muda.

Sementara dua paslon capres cawapres lainnya hanya menjadikan generasi muda sebagai objek politik.

“Tadi Mas Atras bilang, cuma di pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran ini ada representasi orang muda. Yang lain cuma menjadikan anak muda itu jadi pengumpul suara, jadi tim sukses, jadi juru bicara, ada juga tukang fotokopi,” kata Arief dalam sambutannya.

Untuk itu, dia mengajak seluruh anak muda dan organisasi sayap partai di Lampung memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran.

“Kenapa satu putaran? Pertama efisiensi, yang kedua Indonesia maju ini harus kita akselerasi, yang ketiga agar kohesivitas sosial yang ada di masyarakat selama ini bisa terjaga dengan baik,” jelas Arief.

Diketahui, penyelenggaraan Pilpres 2024 dalam satu putaran dapat menghemat anggaran negara sekitar Rp27 triliun sekaligus dapat mencegah polarisasi yang berpotensi menghambat kinerja pemerintah terpilih.

“Karena itu, teman tongkrongan dan media sosial harus kita berdayakan seoptimal mungkin. Kita semua harus bergerak. Saya yakin betul, kalau sudah anak-anak muda Lampung yang bergerak, itu bisa mengumpulkan sesuai target kita 22 juta suara,” ujar Arief.

Baca Juga: TKN Fanta Berhasil Memanen Suara Pemilih Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *