Pengabdian Reihana Tak Berhenti, Ide Besar Berlanjut

oleh
Pengabdian Reihana Tak Berhenti, Ide Besar Berlanjut
Calon Wali Kota Bandarlampung 2025-2030 Reihana di Kampung Baru, Kelurahan Kupang Teba, Kecamatan Telukbetung Utara, Jumat (11/10/2024). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Pengabdian Reihana tak berhenti, ide besar berlanjut. Setelah purna tugas sebagai ASN pada September 2023, nama Reihana tidak lantas menghilang dari panggung pengabdian di Provinsi Lampung.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana terus melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan ide besar yang telah dirintisnya sejak kali pertama mengabdi sebagai ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Bandarlampung.

“Saya kali pertama menjadi ASN di Kota Bandarlampung. Saya bekerja di puskesmas selama 13 tahun,” ujar dia saat kampanye tatap muka dan dialog bersama warga Kampung Baru, Kelurahan Kupang Teba, Kecamatan Telukbetung Utara, Jumat (11/10/2024).

“Pernah di Puskesmas Pasar Ambon selama empat tahun, Puskemas Gedong Air selama tujuh tahun, selanjutnya di Puskesmas Simpur selama 2,5 tahun,” lanjut Reihana.

Setelah 13 tahun lebih bertugas di puskesmas, Reihana ditarik oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung yang dijabat Sudarman saat itu.

Reihana diberi amanah menjadi Kasubdit Kesehatan Keluarga. “Saya bertanggung jawab terhadap kesehatan ibu hamil, bayi, dan remaja,” kata dia.

Tidak lama kemudian, tambah Reihana, ia dipercaya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung pada era almarhum Wali Kota Bandarlampung 2005-2010 Eddy Sutrisno.

“Dan alhamdulilah, setelah lima tahun, saya hijrah ke Pemerintah Provinsi Lampung sebagai Kepala Dinas Kesehatan,” ujar dia.

Pengabdian Reihana Tak Berhenti, Ide Besar Berlanjut
Reihana saat kampanye tatap muka dan dialog di rumah warga Jalan Cipto Mangunkusumo Gang Anyelir, Kampung Baru, Kelurahan Kupang Teba, Kecamatan Telukbetung Utara, Jumat (11/10/2024). Foto: Josua Napitupulu

Reihana menduduki posisi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung selama 15 tahun berturut-turut.

“Saya menjadi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung selama 15 tahun. Saya bertemu tiga gubernur pada saat saya menjabat. Mulai dari Pak Sjachroedin, Pak Ridho Ficardo, dan Pak Arinal Djunaidi,” tutur dia.

Setelah itu, wanita kelahiran 25 Agustus 1963 ini memasuki purna tugas sebagai ASN di bulan September 2023.

Namun, dengan semangat yang tak pernah padam, Reihana aktif terlibat dalam berbagai kegiatan masyarakat dan terus memberikan sumbangsih pemikirannya untuk kemajuan Lampung.

“Saya tetap punya banyak kegiatan setelah saya purna tugas sebagai ASN di September 2023, sebagai Surveyor akreditasi puskesmas, dosen di Universitas Malahayati, terkadang diminta oleh Universitas Lampung sebagai penguji Progam S3,” jelas dia.

Pengabdian Reihana tak berhenti, ide besar berlanjut. Kegigihan mantan birokrat ini pun mulai merambah ke dunia politik di Pilkada Serentak 2024.

Ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandarlampung bersama Aryodhia Febriansya SZP sebagai wakilnya. Aryodhia merupakan putra Gubernur Lampung 2009-2014 Sjachroedin Zainal Pagaralam (SZP),

“Jadi, tidak waktu untuk beristirahat, tapi saya senang karena saya seorang pekerja. Sudah pensiun saja cari pekerjaan lagi mau jadi wali kota,” kata Reihana.

Pengabdian Reihana Tak Berhenti, Ide Besar Berlanjut
Reihana menandatangani Deklarasi Pilkada Damai 2024 pada acara Apel Tiga Pilar Dalam Rangka Pilkada Serentak Tahun 2024 yang diselenggarakan Polda Lampung di Ballroom Novotel Lampung, Kota Bandarlampung, Kamis (3/10/2024). Foto: Josua Napitupulu

Reihana Mengabdi Lewat Jalur Politik.

“Setelah tidak lagi menjadi ASN, saya punya keinginan untuk meneruskan pengabdian saya di Kota Bandarlampung,” ujar dia.

Dalam pengabdiannya, Reihana berpegang teguh pada prinsip mewariskan nilai-nilai baik bagi masyarakat dimanapun dirinya mengabdi, termasuk sebagai Calon Wali Kota Bandarlampung.

“Kenapa saya ingin menjadi wali kota? Saya ingin meneruskan pengabdian. Saya berprinsip dimana saya bertugas, saya harus meninggalkan sesuatu yang berguna untuk bisa diingat masyarakat,” tegas dia.

Reihana pun mengungkap sejumlah legacy yang telah diwariskan kepada masyarakat Kota Bandarlampung.

“Waktu di Kota Bandarlampung, saya mulai memperbaiki puskesmas-puskesmas dari Rawat Jalan menjadi Rawat Inap agar tidak perlu dirujuk ke rumah sakit. Biaya perawatan di puskesmas lebih kecil daripada rumah sakit,” kata dia.

Reihana dan Eva Dwiana Bicara Visi Misi Usai Pengundian Nomor Urut
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandarlampung Nomor Urut 1 Reihana dan Aryodhia. Foto: Josua Napitupulu

Kemudian, Reihana ikut membangun RSUD A Dadi Tjokrodipo yang kala itu masih dinaungi Pemprov Lampung.

“Alhamdulillah, saya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung ikut membangun rumah sakit tersebut. Sekarang pelayanannya semakin berkembang dan sudah baik,” ujar dia.

Kini, dengan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandarlampung, Reihana ingin melanjutkan pengabdiannya bersama Aryodhia, dengan membangun Bandarlampung sebagai kota metropolitan, nyaman, dan aman.

“Saya punya visi Bandarlampung Maju Berbinar dalam arti Kota Bandarlampung harus menjadi kota metropolitan,” kata dia.

Bandarlampung Kota Metropolitan menjadi impian Reihana untuk membangun SDM yang berdaya saing, berbudaya, maju, dan religius.

Baca Juga: Debat Reihana dan Eva Dwiana, Antara Janji vs Prestasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *