Lampung Serap 65 Ribu Pekerja, Tapi Pengangguran Tetap Naik!

oleh
Lampung Serap 65 Ribu Pekerja, Tapi Pengangguran Tetap Naik!
Kepala BPS Provinsi Lampung, Dr. Ahmadriswan Nasution, merilis berita resmi statistik Provinsi Lampung pada Rabu (5/11/2025). Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube BPS Provinsi Lampung

DASWATI.ID – Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Lampung periode Agustus 2025 menunjukkan paradoks yang mencolok, di mana penyerapan tenaga kerja yang signifikan diiringi oleh kenaikan tipis pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung merilis data yang mencatat penyerapan tenaga kerja mencapai 65,79 ribu orang selama periode Agustus 2024 hingga Agustus 2025.

Meskipun penyerapan ini tergolong substansial, TPT Lampung justru naik tipis menjadi 4,21 persen pada Agustus 2025, sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi Agustus 2024 yang tercatat 4,19 persen.

Baca Juga: Data BPS 2025: Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang di Lampung Turun Signifikan 

Peningkatan Jumlah Pengangguran dan Angkatan Kerja

Kenaikan TPT ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk yang menganggur. Jumlah pengangguran di Lampung pada Agustus 2025 mencapai 213,17 ribu orang, yang berarti terjadi penambahan sebesar 4,01 ribu orang dibandingkan Agustus 2024.

Tren jumlah pengangguran ini memang mengalami peningkatan berturut-turut sejak Agustus 2023 (207,24 ribu orang) dan Agustus 2024 (209,16 ribu orang).

Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, menjelaskan bahwa jumlah penduduk bekerja pada Agustus 2025 mencapai 4.853,38 ribu orang.

“Jumlah penduduk yang Bekerja mencapai 4.853,38 ribu orang. Sepanjang periode Agustus 2024 hingga Agustus 2025, terjadi penyerapan tenaga kerja yang signifikan, mencapai 65,79 ribu orang,” ujar dia dalam konferensi pers di Bandar Lampung pada Rabu (5/11/2025).

Peningkatan ini juga sejalan dengan kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) secara total dari Agustus 2023 hingga Agustus 2025.

TPAK laki-laki tercatat lebih tinggi dibandingkan perempuan, dan dalam setahun terakhir, TPAK laki-laki mengalami peningkatan, sementara TPAK perempuan justru mengalami penurunan.

Kualitas Pekerjaan Menurun, Setengah Pengangguran Meningkat

Meskipun jumlah penduduk bekerja bertambah, laporan BPS menyoroti adanya penurunan dalam kualitas pekerjaan.

Mayoritas penduduk bekerja masih tergolong Pekerja Penuh (bekerja minimal 35 jam seminggu) sebanyak 2.833,98 ribu orang.

Namun, proporsi pekerja penuh menunjukkan tren penurunan dari Agustus 2023 ke Agustus 2025, bahkan menurun sekitar 62,72 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebaliknya, Tingkat Setengah Pengangguran—yaitu mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan bersedia menerima pekerjaan tambahan—justru mengalami peningkatan selama periode tersebut.

Jumlah setengah penganggur tercatat sebesar 548,05 ribu orang. Sementara itu, jumlah Pekerja Paruh Waktu tercatat sebanyak 1.471,35 ribu orang, dengan tingkat yang cenderung stabil.

Perkembangan struktural positif yang terjadi adalah adanya tren peningkatan proporsi pekerja formal dan penurunan proporsi pekerja informal.

Peningkatan pekerja formal ini didorong terutama oleh bertambahnya jumlah Buruh/Karyawan/Pegawai.

Sektor Pertanian Jadi Penyelamat Penyerapan Tenaga Kerja

Distribusi penduduk bekerja masih didominasi oleh tiga sektor utama: Pertanian, Perdagangan, dan Industri Pengolahan.

Dalam penyerapan tenaga kerja setahun terakhir, Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menjadi penyumbang terbesar dengan peningkatan sebesar 55,97 ribu orang.

Sektor ini diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 29,42 ribu orang, dan Jasa Pendidikan dengan penyerapan 21,24 ribu orang.

Baca Juga: Dinamika Tiga Babak Padi Lampung: Antara Lonjakan Awal dan Penurunan Tipis

Disparitas Pengangguran Berdasarkan Pendidikan

Analisis data BPS mengonfirmasi adanya korelasi kuat antara tingkat pendidikan yang dimiliki penduduk dan Tingkat Pengangguran Terbuka.

Ironisnya, pada Agustus 2025, tingkat pengangguran terendah justru ditemukan pada lulusan SD ke bawah sebesar 2,16 persen.

Sebaliknya, tingkat pengangguran tertinggi masih diduduki oleh jenjang pendidikan SMK dengan TPT mencapai 7,16 persen.

Meskipun demikian, laporan tersebut mencatat bahwa tren TPT lulusan SMK telah menunjukkan sedikit penurunan dari tahun 2024 ke 2025.

Mayoritas penduduk bekerja di Lampung memang memiliki tingkat pendidikan di bawah SMA, dengan proporsi lulusan SD ke bawah yang paling dominan.

Namun, proporsi penduduk yang bekerja dengan pendidikan tinggi (Diploma IV hingga S3) terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Ekonomi Lampung Solid di Triwulan III-2025: Tumbuh 5,04%, Tertinggi Ketiga di Sumatra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *