Ancaman PHK Mengintai Buruh San Xiong Steel Meski Gaji Maret Terbayar

oleh
Ratusan Buruh PT San Xiong Steel Terjebak di Tengah Kisruh Manajemen
Finny Fong dalam pertemuan mediasi di Ruang Abung Pemprov Lampung, Bandar Lampung, Kamis (10/4/2025). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Ancaman PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) mengintai buruh PT San Xiong Steel Indonesia meski gaji bulan Maret 2025 terbayar.

Ratusan buruh PT San Xiong Steel Indonesia di Desa Tarahan, Lampung Selatan, akhirnya mendapat angin segar: gaji Maret 2025 yang tertunda akan dibayar pada 15 April mendatang.

Kesepakatan ini lahir dari rapat panjang antara manajemen baru dan perwakilan karyawan pada Jumat (11/4/2025).

Namun, di balik janji pembayaran, ancaman pengurangan karyawan atau PHK masih menghantui, membuat buruh khawatir masa depan mereka tak kunjung jelas.

Dalam rapat yang digelar di kantor perusahaan, Direktur PT San Xiong Steel Indonesia, Finny Fong, mewakili manajemen baru bertemu dengan 33 kepala divisi yang mewakili 271 karyawan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lampung Selatan dan Polres Lampung Selatan hadir dalam rapat tersebut.

Mereka menyepakati pembayaran tunggakan gaji Maret 2025, termasuk potongan BPJS, sesuai data penerimaan THR Idulfitri Maret 2025 lalu.

“Pembayaran akan dilakukan Selasa, 15 April 2025,” demikian bunyi notulen rapat. 

Ancaman PHK Mengintai Buruh San Xiong Steel Meski Gaji Maret Terbayar
Rapat internal antara Direktur PT San Xiong Steel Indonesia, Finny Fong, dengan 33 kepala divisi yang mewakili 271 buruh, Jumat (11/4/2025). Foto: Istimewa

Kesepakatan lain mencakup tidak adanya tuntutan hak lebih lanjut dari karyawan, absensi ulang mulai 12 April, dan komitmen semua pihak untuk mematuhi notulen tersebut.

Namun, kabar baik ini tak sepenuhnya menenangkan hati buruh.

PT San Xiong Steel Masih Tutup

Yohanes Joko Purwanto selaku Ketua Federasi Pergerakan Serikat Buruh Indonesia Konfederasi Serikat Nasional (FPSBI-KSN), menyambut hasil rapat dengan nada hati-hati.

“Hasil ini tidak maksimal. Gajian saja tidak cukup,” ujar dia di Lampung Selatan.

Ia menyoroti sejumlah kekhawatiran yang belum terjawab: kapan produksi pabrik kembali berjalan, bagaimana nasib lembur, dan yang terpenting, jaminan tidak adanya PHK.

“Jangan sampai ada celah untuk perusahaan kurangi karyawan. Itu yang kami nggak mau,” tegas dia.

Joko menjelaskan buruh membutuhkan kepastian keberlangsungan kerja.

“Harus jelas kapan pabrik produksi lagi supaya stabil. Kalau cuma gaji, bulan depan bagaimana? Kami sepakat gaji pokok dibayar untuk yang hadir, tapi ini belum menjamin semuanya aman,” kata dia. 

Ia berjanji serikat buruh akan terus mengawal proses ini hingga pekerja kembali bekerja dan operasional pabrik pulih.

“Kami ingin buruh nyaman, bukan cuma dapat gaji sebulan lalu was-was lagi,” tambah Joko.

Ancaman PHK mengintai buruh San Xiong Steel meski gaji maret terbayar.

Ratusan Buruh PT San Xiong Steel Terjebak di Tengah Kisruh Manajemen
Ratusan buruh PT San Xiong Steel Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Lampung, Kota Bandar Lampung, Kamis (10/4/2025). Foto: Josua Napitupulu

Di tengah kecemasan itu, Joko mengapresiasi satu langkah positif dari manajemen baru.

“Mereka bersedia berkomunikasi dengan serikat pekerja. Persoalan ke depan akan kami bicarakan bersama,” ujar dia.

Menurut Joko, dialog terbuka ini adalah titik awal untuk menyelesaikan masalah lain, seperti hak lembur dan jaminan stabilitas kerja.

Kesepakatan rapat ini muncul setelah ketegangan akibat konflik internal perusahaan.

Sebelumnya, buruh terdampak oleh perebutan kekuasaan antara manajemen lama dan Finny Fong, yang mengklaim posisi direktur sah.

Pabrik sempat terkunci, gaji tertunda, dan buruh dilarang masuk kerja.

Tekanan dari FPSBI-KSN, termasuk demonstrasi di Kantor Gubernur Lampung, mendorong negosiasi hingga lahirnya kesepakatan ini.

Kini, meski gaji Maret 2025 akan segera cair, buruh masih menanti jawaban atas pertanyaan besar: akankah mereka tetap punya pekerjaan esok hari?

Di bawah bayang-bayang ancaman PHK, harapan mereka kini tertumpu pada janji manajemen baru dan pengawalan ketat serikat buruh.

Baca Juga: Ratusan Buruh PT San Xiong Steel Terjebak di Tengah Kisruh Manajemen 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *