DASWATI.ID – Salah satu ASN Lampung Barat Wirdan Rafi pelaku cyberbullying minta maaf ke Ika Natassa.
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengambil langkah tegas menyikapi kasus perundungan di media sosial platform X oleh Wirdan Rafi yang menghina penulis ternama Ika Natassa.
Kasus ini berawal dari cuitan Ika Natassa di platform X pada 1 April 2025, yang memuji keberanian masyarakat menikah di tengah krisis ekonomi.
Namun, cuitan tersebut mendapat respons negatif dari Wirdan Rafi, ASN di Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Sekretariat Daerah Lampung Barat, melalui akun @Dragladiator.
Wirdan menulis, “Mentang-mentang lu mandul dan sebatang kara bukan berarti orang lain harus ga punya keluarga kayak lu,” yang memicu kemarahan netizen dan Ika.
Penulis novel ternama itu menuntut Wirdan meminta maaf langsung kepada orangtuanya di Medan sebagai bentuk tanggung jawab atas ucapannya.
Parosil menegaskan pentingnya memanfaatkan media sosial untuk hal positif, seperti menyebarkan informasi kegiatan pemerintahan atau mempromosikan pariwisata lokal, termasuk Pesta Sekura Cakak Buah dan Pasar Tematik Lampung Barat.
“Jangan berlebihan dalam mem-posting apa pun. Media sosial harus menjadi wadah untuk hal positif, bukan ajang melawan hukum,” ujar dia saat memimpin apel perdana usai libur Lebaran pada Selasa (8/4/2025).
Ia juga menyampaikan permohonan maaf dalam suasana Idulfitri atas nama pribadi dan kepala daerah, seraya mengajak ASN memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Menanggapi kasus ini, Parosil berkomitmen memfasilitasi perdamaian antara Wirdan dan Ika. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Ika Natassa dan pada 8 April 2025 melakukan video call bersama Wirdan untuk membahas penyelesaian.
“Nanti kita fasilitasi untuk membangun komunikasi perdamaian, sekaligus mendengar klarifikasi dari Wirdan. Semoga ada jalan keluar yang bijak untuk kedua belah pihak,” kata Parosil.
ASN Lampung Barat pelaku cyberbullying minta maaf ke Ika Natassa.
Meski Wirdan telah menyampaikan permintaan maaf publik melalui akun X-nya, Ika menilai itu tidak cukup dan tetap menuntut pertemuan langsung.
Dalam pernyataannya di platform X pada hari yang sama, Ika Natassa mengungkapkan harapannya kepada Parosil.
“Hari ini, 8 April 2025, Bapak Parosil Mabsus menghubungi saya lewat WA Video Call, beliau sedang bersama Wirdan Rafi yang melakukan harassment terhadapku lewat sosial media. Saya sampaikan bahwa harapan saya: pertama, membina pegawai dimaksud atas etika sosial medianya yang tidak beradab; kedua, memberikan efek jera dalam batas wajar, bentuk sanksi dan pembinaan saya serahkan kepada yang berwenang; ketiga, membuat permintaan maaf secara publik di akun sosial media yang bersangkutan serta berjanji tidak mengulangi perbuatan niradab tersebut,” tulis Ika.
Ia juga membagikan video permintaan maaf Wirdan yang disampaikan melalui Parosil, berharap kasus ini menjadi pelajaran tentang akuntabilitas.
Parosil menyatakan akan mempelajari sanksi bagi Wirdan setelah upaya mediasi selesai, dengan prioritas utama memfasilitasi perdamaian.
“Sabar ya, kami upayakan yang terbaik untuk kedua belah pihak. Sanksi akan kami pelajari lebih lanjut,” tandasnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik sebagai pengingat pentingnya etika bermedia sosial, terutama bagi ASN yang menjadi representasi pemerintahan.
Parosil meminta seluruh ASN di wilayahnya untuk bijak menggunakan media sosial agar tidak merugikan diri sendiri maupun pihak lain, menyusul viralnya insiden tersebut.
Baca Juga: Lindungi Anak dari Cyberbullying