Bandar Lampung Dilanda Duka Setelah Banjir Bandang

oleh
Bandar Lampung Dilanda Duka Setelah Banjir Bandang
Banjir bandang di Bandar Lampung merendam 1.524 rumah di sembilan kecamatan, Sabtu (22/2/2025). Foto: Tangkap Layar Video Amatir Warga

DASWATI.ID – Bandar Lampung dilanda duka setelah banjir bandang yang terjadi sejak Jumat (21/2/2025) hingga Sabtu dini hari merenggut tiga nyawa dan merendam ribuan rumah.

Tiga korban jiwa terdiri dari pasangan suami-istri di Tanjungkarang Barat yang tertimbun longsor dan tertimpa tembok, serta seorang warga di Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, yang meninggal setelah mobil yang ditumpanginya terseret arus deras dan masuk ke siring.

Baca Juga: Pasutri Tewas Tertimpa Longsor dan Warga Hanyut Terseret Banjir di Bandar Lampung

Berdasarkan data sementara dari Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, banjir telah merendam 1.524 rumah di sembilan kecamatan di Bandar Lampung.

Selain itu, banjir juga melanda dua kabupaten lain, yaitu Pesawaran dan Lampung Selatan, dengan total 2.181 rumah dan areal persawahan terendam.

Hingga Sabtu sore, sejumlah wilayah permukiman masih tergenang air setinggi satu meter.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Yuni Iswandari, menjelaskan bahwa banjir diduga disebabkan oleh saluran drainase yang tersumbat dan jebolnya tanggul penahan air di tepian kali.

Anggota kepolisian telah diterjunkan ke sejumlah lokasi untuk membantu proses evakuasi dan penanganan korban.

Mewakili Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang sedang menjalani retret kepala daerah di Magelang, Ketua TP PKK Lampung, Purnama Wulan Sari, turun langsung ke lokasi bencana.

Bandar Lampung Dilanda Duka Setelah Banjir Bandang
Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Purnama Wulan Sari Djausal turun langsung ke lokasi bencana banjir di Bandar Lampung, Sabtu (22/2/2025). Foto: Istimewa

Didampingi oleh jajaran Perempuan Indonesia Raya (PIRA), organisasi sayap Partai Gerindra, serta Kepala BPBD Lampung Rudy Syawal Soegiarto, Wulan Mirza mengunjungi keluarga korban dan menyerahkan bantuan sembako serta santunan.

“Duka mereka adalah duka kita semua. Kami datang untuk berbagi rasa, menyampaikan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi musibah ini. Kami juga ingin memastikan ada tindak lanjut dari pemerintah untuk membantu mereka bangkit,” ujar Wulan Mirza.

Rombongan pertama kali melayat ke rumah duka di Gedong Air, Tanjung Karang Barat, tempat pasangan suami-istri meninggal akibat longsor.

Selanjutnya, mereka menuju Campang Raya untuk memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal akibat terseret arus deras.

Selain melayat, Wulan Mirza juga meninjau daerah-daerah yang masih tergenang banjir, seperti Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Way Kandis, dan Kali Balau Kencana, Kecamatan Kedamaian.

Di beberapa lokasi, rombongan harus menggunakan perahu karet akibat tingginya genangan air. Di sana, Wulan Mirza menyerahkan bantuan berupa paket sembako, makanan siap saji, serta kebutuhan pokok lainnya kepada warga terdampak.

“Kami ingin memastikan bantuan yang diberikan benar-benar sampai ke tangan warga yang membutuhkan. Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat,” tegas Wulan Mirza.  

Kepala BPBD Lampung, Rudy Syawal Soegiarto, menyatakan bahwa timnya masih bekerja keras melakukan evakuasi dan distribusi bantuan ke seluruh wilayah terdampak.

Bandar Lampung dilanda duka setelah banjir bandang. Pemerintah dan aparat terkait terus berupaya memulihkan kondisi warga serta mengevaluasi infrastruktur untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Banjir Landa Bandar Lampung, Mirza Sampaikan Duka dan Kerahkan Bantuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *