Dari Bumi Ruwa Jurai: Mozaik Produksi Sayur dan Buah Lampung

oleh
Dari Bumi Ruwa Jurai: Mozaik Produksi Sayur dan Buah Lampung
Ilustrasi: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung merilis publikasi terbarunya pada Jumat (18/7/2025), “Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Provinsi Lampung 2024”.

Publikasi ini menyajikan gambaran komprehensif mengenai hasil panen hortikultura di wilayah Provinsi Lampung yang berjuluk Bumi Ruwa Jurai.

Wilayah Provinsi Lampung, dengan sebagian besar daratannya yang berbukit serta udara yang sejuk, sangat menunjang untuk dijadikan wilayah pertanian tanaman hortikultura, khususnya sayuran dan buah-buahan.

Sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, yang di dalamnya termasuk sub-sektor tanaman hortikultura, memberikan kontribusi signifikan sebesar 26,21 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung pada tahun 2024, dengan sub-sektor hortikultura menyumbang 1,33 persen.

Survei ini diselenggarakan oleh BPS Provinsi Lampung bekerja sama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten/Kota, menggunakan metode pencacahan lengkap terhadap seluruh kecamatan di Provinsi Lampung.

Pengumpulan data tanaman sayuran dan buah-buahan semusim dilakukan secara bulanan, sementara untuk tanaman tahunan dilakukan setiap triwulan.

Tiga komoditas sayuran dan buah-buahan semusim dengan produksi terbanyak di Provinsi Lampung pada tahun 2024 adalah cabai keriting, terung, dan semangka.

Cabai Keriting 

Produksi cabai keriting mencapai 21.232 ton, terung 18.640 ton, dan semangka 17.934 ton.

Meskipun demikian, produksi cabai keriting di tahun 2024 mengalami penurunan sekitar 2,95 persen (646 ton) dibandingkan tahun 2023.

Kabupaten Pringsewu (4.729 ton) berhasil menggeser posisi Kabupaten Lampung Barat sebagai daerah penghasil cabai keriting terbesar, diikuti oleh Kabupaten Lampung Tengah (3.954 ton) dan Kabupaten Lampung Barat (3.879 ton).

Terung

Sementara itu, produksi terung menunjukkan peningkatan sebesar 1,93 persen (352 ton) dibandingkan tahun sebelumnya, dengan Kabupaten Lampung Tengah (3.212 ton) menjadi kontributor utama, disusul Kabupaten Lampung Mesuji (2.760 ton) dan Kabupaten Lampung Barat (2.660 ton).

Semangka

Komoditas semangka juga mencatat peningkatan signifikan sebesar 10,92 persen (1.765 ton), dengan sentra produksi di Kabupaten Lampung Tengah (8.744 ton), Kabupaten Pesisir Barat (2.696 ton), dan Kabupaten Lampung Selatan (2.009 ton).

Untuk kategori tanaman sayuran dan buah-buahan tahunan, pisang, nenas, dan jeruk siam/keprok adalah tiga jenis buah-buahan yang paling banyak dihasilkan di Provinsi Lampung pada tahun 2024.

Pisang

Produksi pisang mencapai angka fantastis 1.582.328 ton, nenas 697.159 ton, dan jeruk siam/keprok 101.091 ton.

Produksi pisang pada tahun 2024 meningkat 19,69 persen (260.298 ton) dibandingkan tahun 2023, dengan Kabupaten Lampung Selatan (755.984 ton), Pesawaran (416.590 ton), dan Lampung Timur (235.562 ton) menjadi penyumbang terbesar.

Kontribusi Kota Metro terhadap produksi pisang sangat minim, hanya sekitar 0,03 persen.

Nenas

Kabupaten Lampung Tengah mendominasi produksi nenas dengan 694.349 ton, menyumbang hampir seluruh (99,60 persen) produksi nenas di Lampung, termasuk dari perusahaan yang beroperasi di provinsi tersebut.

Namun, produksi nenas mengalami penurunan sebesar 3,55 persen (25.687 ton) dibandingkan tahun 2023.

Jeruk Siam

Komoditas jeruk siam/keprok juga mencatat penurunan sekitar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan daerah penghasil terbesar adalah Kabupaten Lampung Timur (39.684 ton), Kabupaten Lampung Selatan (37.393 ton), dan Kabupaten Pesawaran (9.853 ton).

Publikasi ini merupakan hasil pengolahan data dari laporan tanaman sayuran dan buah-buahan semusim (SPH-SBS) serta tanaman sayuran dan buah-buahan tahunan (SPH-BST) yang dikumpulkan dari tingkat kecamatan.

BPS Provinsi Lampung berharap publikasi ini dapat terus memenuhi kebutuhan informasi yang relevan, dan saran serta kritik yang konstruktif dari pengguna data sangat diharapkan untuk penyempurnaan publikasi di masa mendatang.

Baca Juga: Napas Bumi Lampung: Dari Rimpang Berkhasiat hingga Mekar Estetik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *