Duka Mendalam, Pencarian 8 ABK KM Maulana-30 Resmi Berakhir

oleh
Duka Mendalam, Pencarian 8 ABK KM Maulana-30 Resmi Berakhir
Operasi pencarian terhadap delapan ABK KM Maulana-30 resmi berakhir pada Jumat (26/12/2025). Foto: Istimewa

DASWATI.ID – Kabar duka menyelimuti dunia maritim Indonesia setelah Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Lampung resmi menghentikan operasi pencarian terhadap delapan anak buah kapal (ABK) KM Maulana-30 pada Jumat (26/12/2025).

Keputusan ini diambil setelah Tim SAR Gabungan melakukan pencarian intensif selama tujuh hari di perairan selatan Belimbing, Kabupaten Pesisir Barat, tanpa menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Kepala Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Lampung, Deden Ridwansah, menyampaikan dukacita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas tragedi memilukan yang menimpa kru kapal tersebut.

“Operasi SAR telah dilaksanakan sesuai dengan rencana operasi dan perhitungan SAR Map Prediction. Namun hingga hari ketujuh, korban belum ditemukan,” kata Deden.

Penghentian operasi ini dilakukan setelah Tim SAR berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Saiful Umam sebagai perwakilan keluarga korban dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Meskipun pencarian fisik secara massal dihentikan, otoritas terkait akan terus melakukan pemantauan di wilayah tersebut.

“Operasi SAR kecelakaan kapal KM Maulana-30 resmi dihentikan dan dilanjutkan dengan pemantauan,” ujar Deden. 

Kronologi Tragedi di Tengah Laut

Peristiwa mencekam ini bermula ketika KM Maulana-30 bertolak dari Muara Angke pada Rabu (17/12/2025) dengan harapan mendapatkan hasil tangkapan ikan di wilayah WPP NRI 572 dan 573.

Namun, pada Sabtu pagi (20/12/2025) pukul 03.15 WIB, kapal tersebut mengalami kebakaran hebat yang mengubah perjalanan mereka menjadi perjuangan hidup dan mati.

Dari total 33 orang di atas kapal, sebanyak 25 orang berhasil selamat dari maut.

Di antara mereka yang berhasil bertahan adalah sang nakhoda, Sulis Khoirih (36), dan kru termuda, Dena Bagas Aji (19), yang berasal dari Bekasi.

Para penyintas telah dievakuasi menuju Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta.

Baca Juga: Drama Evakuasi 25 ABK Maulana-30 Menuju Muara Baru Jakarta

Upaya Maksimal Tim SAR Gabungan

Selama tujuh hari operasi, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, TNI, POLRI, Kementerian KKP, hingga relawan telah mengerahkan kemampuan terbaik mereka.

Pencarian dilakukan menggunakan KN SAR 224 Basudewa dengan menyisir area seluas 142 nautical mile persegi.

Tim juga melakukan penyisiran darat di sepanjang pesisir Tampang hingga wilayah Way Bangik dan Teluk Kiluan, namun tetap tidak membuahkan hasil hingga hari terakhir operasi.

Baca Juga: Update KM Maulana-30: Tim SAR Perluas Radius Pencarian di Perairan Lampung hingga Ujung Kulon

Deden Ridwansah memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian ini.

“Seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” lanjut dia. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *