DASWATI.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat perekonomian Provinsi Lampung pada Triwulan III-2025 menunjukkan kinerja yang solid, tumbuh sebesar 5,04 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/y-on-y).
Angka pertumbuhan ini menempatkan Lampung sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi ketiga di Pulau Sumatera, setelah Provinsi Kepulauan Riau (7,48 persen) dan Provinsi Sumatera Selatan (5,20 persen).
Capaian ini diumumkan oleh Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, dalam siaran langsung Berita Resmi Statistik yang digelar pada hari Rabu, (5/11).
Meskipun demikian, pertumbuhan 5,04 persen ini sedikit melambat dibandingkan capaian Triwulan II-2025 yang saat itu tumbuh sebesar 5,09 persen.
Detail PDRB dan Pertumbuhan Kumulatif
Secara nilai, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung Triwulan III-2025 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp135,56 triliun, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp76,58 triliun.
Jika dianalisis secara triwulan ke triwulan (quarter-to-quarter/q-to-q), ekonomi Lampung tercatat tumbuh positif sebesar 0,69 persen.
Secara kumulatif, perekonomian Provinsi Lampung hingga Triwulan III-2025 tumbuh sebesar 5,19 persen (cumulative-to-cumulative/c-to-c), yang menunjukkan penguatan signifikan dibanding periode yang sama tahun 2024 yang hanya tumbuh sebesar 4,33 persen.
Perekonomian Provinsi Lampung memberikan kontribusi sebesar 10,13 persen terhadap total PDRB Pulau Sumatera, di mana pertumbuhan ekonomi regional Sumatera secara keseluruhan tercatat sebesar 4,90 persen.
Sektor Produksi Jadi Penopang Utama
Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi 5,04 persen (y-on-y) didorong oleh kinerja positif dari sebagian besar lapangan usaha.
“Perekonomian Lampung pada Triwulan III-2025 masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan peranan sebesar 28,38 persen. Diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 19,44 persen dan Perdagangan Besar-Eceran sebesar 13,91 persen,” kata Ahmadriswan di Bandar Lampung, Rabu (5/11/2025).
Secara struktur, perekonomian Lampung masih didominasi oleh tiga sektor utama:
- Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan peranan sebesar 28,38 persen;
- Industri Pengolahan sebesar 19,44 persen;
- Perdagangan Besar-Eceran sebesar 13,91 persen.
Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan juga mencatatkan pertumbuhan tertinggi secara y-on-y sebesar 7,74 persen.
Hal ini diikuti oleh Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,35 persen, dan Konstruksi sebesar 6,96 persen.
Secara kumulatif (c-to-c), pertumbuhan didorong kuat oleh Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 7,71 persen.
Kinerja positif c-to-c juga tercatat pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (7,57 persen), Jasa Lainnya (7,30 persen), Transportasi dan Pergudangan (6,77 persen), serta Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Kendaraan Mobil-Sepeda Motor (5,90 persen).
Namun, beberapa lapangan usaha tercatat mengalami kontraksi pertumbuhan y-on-y, yaitu Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 6,85 persen, Pertambangan dan Penggalian sebesar 1,71 persen, serta Pengadaan Air sebesar 0,13 persen.
Secara c-to-c, Pengadaan Listrik dan Gas (1,88 persen) dan Pertambangan dan Penggalian (0,73 persen) juga masih mengalami kontraksi.
Sisi Pengeluaran Didukung PMTB dan Ekspor
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi 5,04 persen (y-on-y) didorong oleh pertumbuhan positif pada seluruh komponen.
Komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 6,05 persen, diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 5,59 persen, dan Ekspor Barang dan Jasa sebesar 5,33 persen.
Komponen terbesar, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang memiliki porsi 60,49 persen, tumbuh sebesar 4,94 persen.
Secara kumulatif (c-to-c), seluruh komponen pengeluaran juga tumbuh positif, dengan Ekspor Barang dan Jasa mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 8,33 persen.
Ahmadriswan Nasution menyimpulkan bahwa sumber pertumbuhan terbesar dari sisi produksi didorong oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, sementara dari sisi pengeluaran, dorongan yang kuat berasal dari komponen Ekspor Barang dan Jasa.
Baca Juga: IPM Lampung Tahun 2025 Capai 73,98

