DASWATI.ID – Nilai ekspor dan impor Lampung tumbuh pesat di bulan Februari 2025 berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa (8/4/2025).
BPS Provinsi Lampung melaporkan kinerja ekspor dan impor Lampung yang positif pada Februari 2025.
Ekspor Lampung mencapai 517,93 juta US$, naik 8,46% dari Januari 2025 (477,54 juta US$), dan melonjak 19,21% dibandingkan Februari 2024 (434,50 juta US$).
Sementara itu, impor Lampung mencatat lonjakan signifikan sebesar 283,62 juta US$, naik 18,54% dari Januari 2025 (239,26 juta US$) dan 131,50% dari Februari 2024 (122,51 juta US$).
Ekspor Lampung didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 219,57 juta US$ (42,39%) diikuti kopi, teh, dan rempah-rempah 118,12 juta US$ (22,81%), serta bahan bakar mineral 67,42 juta US$ (13,02%).

Sementara itu, impor Lampung didominasi gula dan kembang gula sebesar 27,45 juta US$ (9,68%), binatang hidup 17,24 juta US$ (6,08%), dan biji/buah mengandung minyak 12,89 juta US$ (4,54%).
Dari sisi ekspor, sektor industri pengolahan menyumbang 63,91% (331,01 juta US$), diikuti pertanian 23,07% (119,51 juta US$), dan pertambangan 13,02% (67,42 juta US$).
Sektor pertanian mencatat kenaikan drastis 683,94% dibandingkan Februari 2024.
Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor dengan nilai 67,41 juta US$ (13,01%), diikuti Tiongkok, Pakistan, Belanda, dan India, yang bersama-sama menyumbang 51,98% dari total ekspor.
Pada sisi impor, kategori Migas mencapai 97,26 juta US$ (34,29%) dan Non-Migas 186,37 juta US$ (65,71%), keduanya naik dibandingkan Januari 2025 dan Februari 2024.
Angola menjadi negara asal impor terbesar dengan nilai 79,86 juta US$ (28,16%), diikuti Nigeria, Qatar, Thailand, dan Australia, yang menyumbang 81,72% dari total impor.

Berdasarkan penggunaan, bahan baku/penolong mendominasi impor sebesar 98,18% (278,45 juta US$), sementara barang konsumsi hanya 0,29% dan turun drastis 97,39% dari Februari 2024.
Tren ekspor dan impor Lampung sepanjang Januari 2024 hingga Februari 2025 menunjukkan pola fluktuatif.
Ekspor mencatat puncak tertinggi pada Oktober 2024 (723,22 juta US$) dan terendah pada Mei 2024 (323,25 juta US$).
Sementara itu, impor tertinggi terjadi pada Maret 2024 (331,81 juta US$) dan terendah pada September 2024 (68,99 juta US$).
Pertumbuhan ini diharapkan terus berlanjut, meskipun beberapa sektor seperti pertambangan pada ekspor turun 2,07% dan impor barang konsumsi anjlok tajam.
Baca Juga: Perkembangan Lampung di Berbagai Sektor Tahun 2024