Emas di Balik Cangkang Udang: Kisah Transformasi Limbah Pesisir Lampung

oleh
Emas di Balik Cangkang Udang: Kisah Transformasi Limbah Pesisir Lampung
Mahasiswa Program Studi Sains Lingkungan Kelautan Itera bersama dosen pendamping melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Kawasan pesisir, Lampung Selatan, Selasa (7/10/2025). Dokumentasi Itera

DASWATI.IDInstitut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui Mahasiswa Program Studi Sains Lingkungan Kelautan bersama dosen pendamping melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Kawasan pesisir, Kabupaten Lampung Selatan, pada Selasa (7/10/2025). Kegiatan ini bertema “Pemanfaatan Limbah Cangkang Udang sebagai Pengawet Alami”.

PKM ini bertujuan utama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pengolahan limbah cangkang udang, yang selama ini dilaporkan belum termanfaatkan secara optimal.

Kegiatan yang berlangsung di salah satu lokasi tambak di Kabupaten Lampung Selatan ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, perangkat desa, serta masyarakat setempat.

Acara utama berupa sosialisasi dan pelatihan difokuskan pada pembuatan kitosan dari limbah cangkang udang. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dan dosen pendamping memperkenalkan bagaimana limbah cangkang udang dapat diolah menjadi bahan pengawet alami yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi.

Masyarakat diperkenalkan pada cara mengolah limbah udang yang semula dianggap tidak bernilai menjadi bahan bermanfaat, salah satunya sebagai pengawet alami yang ramah lingkungan.

Pelatihan dilaksanakan secara interaktif, didampingi oleh dosen pendamping, perangkat desa, serta partisipasi aktif warga sekitar lokasi tambak.

Pihak mahasiswa turut menyediakan alat dan bahan untuk praktik langsung pembuatan kitosan. Pemberian alat dan bahan secara langsung ini bertujuan agar masyarakat dapat memahami tahapan pengolahan dan mempraktikkan proses pembuatan kitosan secara mandiri.

Emas di Balik Cangkang Udang: Kisah Transformasi Limbah Pesisir Lampung
Dokumentasi Itera

Dampak dan Harapan Keberlanjutan

Melalui pendekatan praktik langsung ini, diharapkan masyarakat tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara nyata di lapangan, khususnya bagi mereka yang beraktivitas di tambak udang.

Kegiatan PKM ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi besar limbah udang yang sebelumnya dianggap tidak bernilai.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan limbah cangkang udang sebagai produk yang bermanfaat bagi lingkungan dan ekonomi secara berkelanjutan,” ujar salah satu perwakilan tim mahasiswa.

Dengan adanya kegiatan PKM ini, mahasiswa Sains Lingkungan Kelautan ITERA tidak hanya menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga berkontribusi langsung dalam mendorong pengelolaan sumber daya pesisir yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Program ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan baru bagi masyarakat mengenai potensi besar limbah udang.

Lebih lanjut, masyarakat diharapkan dapat mengembangkan inovasi berkelanjutan dari sumber daya lokal yang tersedia, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru berbasis lingkungan.

Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat KITOSAN 2025, semangat kolaborasi antara akademisi dan masyarakat semakin diperkuat dalam menciptakan inovasi berkelanjutan berbasis potensi lokal.

Baca Juga: Kolaborasi Itera dan Pemprov Lampung Dorong Teknologi Adaptif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *