Enam Wilayah Pesisir Lampung Terancam Banjir Rob hingga 10 November

oleh
Enam Wilayah Pesisir Lampung Terancam Banjir Rob hingga 10 November
Banjir rob merendam pesisir Kota Bandar Lampung pada Kamis (6/11/2025) malam. Dokumentasi Dinas Damkarmat Kota Bandar Lampung

DASWATI.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Panjang telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi terjadinya pasang maksimum yang dapat memicu banjir pesisir atau yang dikenal sebagai banjir rob di sejumlah wilayah Provinsi Lampung.

Peringatan ini berlaku mulai tanggal 5 hingga 10 November 2025.

Fenomena ini dipicu oleh kombinasi fase perige—kondisi di mana bulan berada pada jarak terdekatnya dengan bumi—dengan kejadian bulan purnama, yang bersamaan terjadi pada 5 November 2025.

Kombinasi kedua fenomena alam tersebut meningkatkan ketinggian air laut secara signifikan.

Wilayah Terdampak dan Potensi Gangguan

BMKG mencatat adanya enam wilayah pesisir di Lampung yang berisiko tinggi mengalami banjir rob. Wilayah-wilayah yang diidentifikasi berpotensi terendam adalah:

1. Pesisir Bandar Lampung

2. Pesisir Tanggamus

3. Pesisir Lampung Selatan

4. Pesisir Pesawaran

5. Pesisir Timur Lampung

6. Pesisir Barat Lampung.

Kenaikan air laut maksimum ini diprediksi dapat mengganggu berbagai aktivitas masyarakat di kawasan pelabuhan dan pesisir.

Gangguan yang berpotensi terjadi meliputi aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas perikanan darat, serta operasional transportasi laut dan kegiatan wisata bahari. Selain itu, permukiman pesisir juga menjadi area yang rentan terdampak.

“Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Kami imbau seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan,” demikian imbauan resmi dari Stasiun Meteorologi Maritim Panjang.

Selama rentang waktu 5-10 November 2025 pasang maksimum dapat terjadi pada malam hingga dini hari.

Imbauan Mitigasi dan Kewaspadaan

Dalam upaya pencegahan dan pengurangan risiko, BMKG mengimbau masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah mitigasi.

Pihak-pihak terkait diminta untuk memantau perkembangan cuaca dan pasang air laut secara berkala.

Masyarakat juga diimbau untuk menghindari aktivitas di zona rawan rob terutama pada jam-jam puncak pasang.

Langkah-langkah mitigasi yang spesifik perlu dipersiapkan, termasuk penguatan tanggul sementara dan evakuasi barang berharga di permukiman pesisir.

Peringatan ini merupakan bagian dari inisiatif global Early Warnings 4 All, sebuah upaya untuk meningkatkan sistem peringatan dini bencana alam demi keselamatan masyarakat.

Dampak Nyata di Bandar Lampung

Potensi ancaman banjir rob telah menjadi kenyataan di Bandar Lampung. Pada Kamis (6/11/2025) malam, banjir air pasang laut kembali merendam ratusan rumah di kawasan pemukiman padat penduduk, Gudang Lelang, Kelurahan Kangkung, Bumi Waras, Bandar Lampung.

Ketinggian air saat itu dilaporkan mencapai lutut orang dewasa.

Menurut keterangan warga setempat, Taci, banjir rob tersebut telah terjadi selama tiga hari terakhir, namun kali ini ketinggian air tergolong cukup besar dan membawa tumpukan sampah serta kotoran ke permukiman warga.

“Air laut naiknya cepat, dan meskipun warga sudah terbiasa, kejadian kali ini lebih parah karena banyak kotoran berserakan,” kata dia.

Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material yang berarti, warga mengaku terganggu dengan banyaknya tumpukan sampah yang tersisa setelah air mulai surut.

Babinsa Kelurahan Kangkung, Sertu Aris Susilo, mengonfirmasi bahwa setelah air mulai surut sejak dini hari, warga bersama aparat kelurahan langsung bergotong-royong melakukan pembersihan dari lumpur dan sampah yang terbawa arus.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Kesiapsiagaan Bencana Demi Ketahanan Pangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *