DASWATI.ID – Gerbang sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Bandar Lampung tengah menghadapi tantangan serius: sepinya siswa. Di antaranya SDN 1 Gedong Meneng dan SDN 1 Pecoh Raya.
Dua institusi pendidikan tersebut kini hanya memiliki jumlah siswa di bawah satu rombongan belajar atau kurang dari 28 siswa akibat ketidakmerataan persebaran angka kelahiran.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, mengatakan situasi ini bukan hal baru.
“Jumlah siswa di sekolah-sekolah tersebut tidak mengalami peningkatan sejak dua tahun terakhir,” ujar dia di Bandar Lampung, Senin (14/7/2025).
Meskipun demikian, tutur Mulyadi, rencana penutupan sekolah menghadapi resistensi kuat dari masyarakat setempat.
“Masyarakat memberikan tanggapan yang kurang setuju terhadap rencana penutupan karena SDN tersebut merupakan satu-satunya sekolah di daerah mereka dan masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat,” jelas dia.
Dilema ini menempatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di persimpangan jalan.
Di satu sisi, peminat sekolah memang kurang dan populasi anak usia sekolah di daerah tersebut tidak terlalu banyak.
Keberadaan sekolah harus seimbang dengan jumlah penduduk yang berada dalam radius sekitar sekolah.
“Di sisi lain, sebagian anak usia sekolah memilih sekolah lain yang lebih diminati, tetapi kebutuhan masyarakat akan sekolah tetap tinggi,” sambung Mulyadi.
Menanggapi situasi ini, keputusan penutupan sekolah ditunda. Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap dilaksanakan seperti biasa.
“Kami terus memantau perkembangan dan aktif mengadakan musyawarah dengan orang tua serta masyarakat untuk membahas dampak dari jumlah siswa yang sedikit,” ungkap dia.
Mulyadi berharap dapat menemukan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak (win-win solution) jika ada keputusan final di kemudian hari.
Pun demikian, ia menyampaikan bahwa SDN masih menerima siswa selama kuota tersedia, meskipun penerimaan murid baru untuk Tahun Ajaran 2025/2026 telah usai.
“Dengan catatan tidak melebihi kapasitas di SDN yang sudah penuh,” tegas dia.
Ia menambahkan data final penerimaan siswa baru di SDN akan terlihat pada 30 Agustus 2025, setelah proses cut off data pokok pendidikan (Dapodik).
“Ada juga harapan bahwa apabila jumlah anak usia sekolah di kemudian hari meningkat, sekolah yang sempat terancam ditutup ini dapat dibuka kembali,” pungkas Mulyadi.
Baca Juga: Melodi Pendidikan: Jejak Kolaborasi Mewujudkan SMA Siger