Herman HN Ingin Bangun Koalisi Atas Dasar Kedekatan

oleh
Partai NasDem Dorong Pembangunan Berlanjut
Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Lampung Herman HN mencoblos Paslon Nomor 01 di surat suara raksasa disaksikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam kampanye akbar di Lapangan Baruna, Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung, Senin (29/1/2024). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Lampung Herman HN menyatakan keinginannya untuk membangun koalisi dengan partai lain di Pilkada Serentak 2024, baik di pemilihan gubernur maupun pemilihan bupati/wali kota.

“Komposisi partai koalisi bisa ikut nasional, bisa tidak. Enggak terlalu terpaku,” ujar Herman HN di Bandarlampung, Selasa (12/3/2024).

Wali Kota Bandarlampung dua periode ini mengatakan dirinya masih mencermati perolehan kursi DPRD Provinsi Lampung dan 15 Kabupaten/Kota lainnya.

“Untuk DPRD Lampung, NasDem dapat 10 kursi. Di Kota Bandarlampung, Lampung Timur, Lampung Utara, dan Pesisir Barat itu tujuh kursi,” kata dia.

Di kabupaten/kota tersebut, Partai NasDem membutuhkan satu partai politik koalisi untuk bisa mengusung calon kepala daerah di Pilkada Bupati/Wali Kota.

“Bisa koalisi dengan partai apa saja. NasDem masih kurang tiga kursi, ya bergabung dengan satu partai lain,” ujar dia.

Untuk Pilgub Lampung juga NasDem masih membutuhkan tujuh kursi agar bisa mengusung calon kepala daerah.

UU Nomor 10 Tahun 2016 terkait pilkada mengatur ambang batas pencalonan kepala daerah sedikitnya 20 persen jumlah kursi DPRD atau 15 persen akumulasi suara sah pemilihan anggota DPRD.

Herman HN mengatakan dirinya ingin maju kembali di Pilgub Lampung 2024 setelah gagal di Pilgub Lampung 2018 lalu.

Saat itu, Herman HN berpasangan dengan mantan Sekdaprov Lampung Sutono yang kini menjadi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung.

Keduanya diusung PDI Perjuangan tanpa koalisi dengan partai lain.

“Saya ingin koalisi dengan yang kemarin, tapi yang lain berubah sama saja bohong,” kata Herman.

Oleh karena itu, dia ingin membangun koalisi dengan partai lain atas dasar kedekatan personal dan historis antarpemimpin partai.

“Kalau dunia masih pakai begini ya berat kita. Tergantung kedekatan lagi kalau untuk gubernur dan bupati/wali kota. Ya begitu yang saya perhatikan,” ujar dia.

Menurut Herman HN, faktor kedekatan menjadi pertimbangan penting dalam membangun koalisi di Pilkada Serentak 2024.

“Karena yang koalisi belum tentu bersama, bisa juga bersama kalau seirama, sesuai dengan kemauan,” pungkas dia.

Baca Juga: KPU Lampung Menuju Pilkada Serentak 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *