DASWATI.ID – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung (Unila) sukses menggelar acara Governance Festival 11-13 September 2024 di Ramayana Ciplaz Bandarlampung.
Governance Festival tahun 2024 menjadi ajang tahunan yang penuh makna dengan hadirnya Bazar UMKM.
Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unila Darmawan Purba menyambut baik Bazar UMKM di Governance Festival.
“Bazar UMKM ini baru kali pertama digelar dalam acara Governance Festival Unila, dan menjadi agenda utama,” kata dia di Bandarlampung, Minggu (15/9/2024) malam.
Darmawan memandang Bazar UMKM sebagai ajang melatih kewirausahaan mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Unila.
“Mahasiswa HMJ FISIP Unila tidak hanya mengkaji soal politik dan pemerintahan, tapi juga perlu berpartisipasi dalam pengembangan UMKM di Provinsi Lampung,” ujar dia.
Ia pun mengapresiasi terselenggaranya Bazar UMKM di Governance Festival 2024
“Pemerintahan Nomor 1, Tak Terkalahkan,” tegas Darmawan.
40 stan UMKM di Governance Festival.
Panitia Kegiatan, Alliyah Mutiara Tanjung, menuturkan ada 40 stan UMKM di Governance Festival yang menghubungkan mahasiswa dengan pelaku usaha.
“Kami berusaha menjembatani mahasiswa dan para pelaku usaha, serta membuka ruang bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung tentang tantangan dan potensi dunia usaha,” kata Alliyah.
Ia menyampaikan UMKM memainkan peran vital dalam perekonomian di Lampung, terkhusus Kota Bandarlampung.
“Bazar UMKM memberikan peluang bagi pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya, sekaligus memberikan edukasi kepada mahasiswa mengenai pentingnya peran UMKM dalam pembangunan ekonomi,” jelas dia.
Baca Juga: Wirausaha Muda Kunci Indonesia Emas 2045
Menurut Alliyah, UMKM sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan memiliki potensi besar untuk memengaruhi kebijakan pemerintah.
“Sebagai mahasiswa Ilmu Pemerintahan, penting bagi kami untuk melihat peran UMKM sebagai salah satu bentuk ekonomi kerakyatan yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah,” ujar dia.
Selain itu, Bazar UMKM di Governance Festival juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kerja sama, keterampilan berorganisasi, manajemen acara, serta interaksi sosial dengan masyarakat yang lebih luas.
“Belajar untuk berkoordinasi, menyusun strategi, hingga berhadapan langsung dengan tantangan yang ada di lapangan. Mengorganisir acara yang melibatkan banyak pihak bukanlah tugas yang mudah,” tambah Alliyah.
Dia berharap Governance Festival dapat mendorong mahasiswa, khususnya JIP, untuk lebih peka terhadap masalah-masalah yang dihadapi pelaku UMKM, sehingga mereka kelak bisa menjadi pembuat kebijakan yang lebih bijak dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang terlibat, saya berharap acara ini bisa menjadi ajang promosi yang efektif, membantu mereka memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan omset penjualan,” kata dia.
Tidak hanya itu, Alliyah juga berharap masyarakat dapat melihat peran mahasiswa sebagai bagian dari komunitas yang peduli dan siap berkontribusi dalam memajukan perekonomian lokal.