DASWATI.ID – PT Hutama Karya (Persero) mendukung terciptanya jalan tol berkelanjutan dengan menerapkan sejumlah inovasi.
Inovasi dilakukan pada pembangunan maupun pengoperasian jalan tol yang mempertimbangkan keberlanjutan dan ramah lingkungan.
Sebagai langkah awal, beberapa tahun belakangan ini, Hutama Karya memprioritaskan aspek lingkungan yang telah diterapkan di sejumlah ruas tol yang dikelola.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa saat ini beberapa kriteria telah diterapkan oleh Hutama Karya untuk mendukung jalan tol berkelanjutan.
“Salah satunya yakni aspek lingkungan dengan penerapan energi terbarukan, melalui pemasangan smart lamp yang ramah lingkungan dari lampu konvensional,” ujar dia dalam keterangannya, Jumat (26/4/2024).
Hutama Karya memasang 4.304 smart lamp di Jalan Tol Trans Sumatra dan Jalan Tol Akses Tanjung Priok.
Masih dari aspek lingkungan, Hutama Karya juga telah menerapkan manajemen limbah yang efektif melalui program pembudidayaan sampah dengan memanfaatkan maggot di Rest Area KM215 Jalur B.
“Sampah ini kemudian dimanfaatkan menjadi pupuk organik,” kata Adjib.
Kemudian, pengelolaan air di Rest Area KM306 Jalur B Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang Kayu Agung (Terpeka) menggunakan teknologi Water Treatment Plant (WTP).
Pemanfaatan teknologi WTP ini untuk mengolah air yang bersumber dari sumur, sungai, dan waduk menjadi air yang jernih dan sesuai untuk berbagai keperluan.
“Saat ini, untuk manajemen limbah, baru diterapkan di Tol Terpeka, karena masih dalam tahap uji coba dan evaluasi. Nantinya, apabila metode sesuai dan berhasil akan diterapkan di seluruh rest area di jalan tol Hutama Karya,” ujar Adjib.
Aspek lingkungan lain yang menjadi prioritas yakni Tol Hijau Ramah Lingkungan (Green Toll Road).
Hutama Karya secara rutin melakukan penanaman pohon di sekitar jalan tol dan rest area, dengan target 60 ribu pohon per tahun.
Serta membangun sebanyak 10 perlintasan satwa di Tol Pekanbaru – Dumai dan Tol Sigli – Banda Aceh, yang masuk dalam aspek perlindungan terhadap keanekaragaman hayati.
Implementasi Green Toll Road ini diharapkan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada bisnis Hutama Karya.
Adjib menyampaikan dengan memenuhi standar lingkungan yang lebih tinggi, Hutama Karya dapat memperluas pasar, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan memperkuat posisi sebagai Badan Usaha Jalan Tol maupun sebagai pengembang infrastruktur yang berkelanjutan.
“Kami menargetkan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, satu per satu indikator jalan tol berkelanjutan dapat kami realisasikan,” kata dia.
Ia menegaskan Hutama Karya tidak hanya akan berfokus pada lingkungan, tetapi juga pada aspek lainnya seperti aspek jalan tol ramah gender, ramah anak dan disabilitas.
“Sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan tol dan menciptakan infrastruktur yang berkelanjutan untuk generasi mendatang,” tutup Adjib.
Baca Juga: Progres Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di 2023