Lima Langkah Identifikasi Berita Hoaks di Media Sosial

oleh
KPU Lampung Optimis Partisipasi Tinggi Meski Pilpres Dua Putaran
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Lampung, Antoniyus Cahyalana, di acara nobar film "Kejarlah Janji" di Lantai IV Gedung Rektorat UTI Lampung, Kota Bandarlampung, Sabtu (28/10/2023). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – KPU Provinsi Lampung ungkap lima langkah identifikasi berita hoaks menuju hari pemungutan suara 14 Februari 2024.

Lima langkah identifikasi berita hoaks ini disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Lampung, Antoniyus Cahyalana, di acara nobar film “Kejarlah Janji” di Lantai IV Gedung Rektorat UTI Lampung, Kota Bandarlampung, Sabtu (28/10/2023) lalu.

Baca Juga: KPU Lampung dan Kampus Sang Juara Nobar “Kejarlah Janji”

Menurut Antoniyus, generasi muda berperan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu mendatang.

“Jumlah pemilih di Provinsi Lampung berdasarkan kelompok usia dan generasi didominasi oleh pemilih muda,” ujar dia.

Dari 6.539.128 pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Provinsi Lampung Pemilu 2024, kelompok pemilih Generasi Z usia 17-24 tahun sebanyak 1.174.188 atau 17,96 persen.

Disusul pemilih milenial usia 25-39 tahun sebanyak 2.094.127 pemilih atau 32,02 persen dari DPT Provinsi Lampung.

“Sementara jumlah pemilih di bawah usia 20 tahun itu mencapai 576.128 atau 8,81 persen,” kata Antoniyus.

Ia menyampaikan pemilih muda merupakan kelompok masyarakat yang akrab dengan teknologi informasi di era digitalisasi.

“Alasan utamanya adalah mencari informasi. Makanya saya selalu mengingatkan kepada pemuda, khususnya mahasiswa, agar bijak dalam bermedia sosial,” ujar dia.

Media sosial, jelas Antoniyus, menjadi salah satu sarana penyebaran ujaran kebencian dan hoaks atau berita palsu yang menyebabkan masyarakat terpecah belah atau terpolarisasi.

Ia menekankan pentingnya pemilih muda untuk menyaring informasi yang beredar di media sosial sebelum di-sharing.

Berikut lima langkah identifikasi berita hoaks:

  1. Hati-hati dengan judul provokatif;
  2. Cermati alamat situs atau web;
  3. Periksa fakta;
  4. Cek keaslian foto;
  5. Ikuti grup diskusi atau forum antihoaks.

Antoniyus mengajak generasi muda menjadi agen demokrasi yang memberikan edukasi politik untuk mewujudkan demokrasi yang substansial.

“Generasi muda juga harus menjadi pemilih cerdas berdaulat melawan penyakit demokrasi seperti ujaran kebencian, hoaks, dan politik uang, serta berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemilu,” pungkas dia.

Baca Juga: Tiga Langkah Kominfo Berantas Hoaks Pemilu 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *