DASWATI.ID – Pakar politik Universitas Lampung Darmawan Purba mengatakan koalisi simetri partai politik dalam konteks Pemilihan Serentak 2024 cukup berpengaruh dalam kandidasi pasangan calon gubernur dan bupati/wali kota.
Pemilihan gubernur, dan beberapa pemilihan bupati/wali kota di Provinsi Lampung, menjadi ajang pertarungan antara Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dan PDI Perjuangan.
Di Pilgub Lampung 2024, PDI Perjuangan mengusung Pasangan Nomor Urut 1 Arinal Djunaidi dan Sutono (Ardjuno), sedangkan KIM Plus mengusung Pasangan Nomor Urut 2 Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela (Mirza-Jihan).
Hasil hitung cepat lembaga survei Rakata yang dirilis pada 28 November 2024 menyebutkan pertarungan head to head ini dimenangkan oleh pasangan Mirza-Jihan dengan persentase suara 82.82%, sementara pasangan Ardjuno 17.18% suara.
Baca Juga: Hasil Pilkada Sebaiknya Menunggu Penghitungan Resmi KPU
Elektabilitas pasangan Mirza-Jihan juga diikuti sejumlah paslon bupati/wali kota yang diusung KIM Plus.
“Kemenangan para paslon ini karena adanya simetri dan sinergi kampanye, serta RMD effect sebagai calon gubernur yang didukung oleh pemerintah pusat (Prabowo-Gibran),” ujar Darmawan Purba di Bandarlampung, Jumat (29/11/2024).
Sekretaris Jenderal Asosiasi Dosen Ilmu Pemerintahan Seluruh Indonesia (ADIPSI) 2024-2027 ini menjelaskan koalisi simetri dan sinergi kampanye antara paslon gubernur dan bupati/wali kota saling mendukung elektabilitas calon dalam Pemilihan Serentak Lampung 2024.
“Baik pengaruh elektabilitas calon gubernur kepada calon bupati/wali kota, atau sebaliknya pengaruh calon bupati/wali kota kepada calon gubernur, dengan pendekatan kerja sama kampanye,” kata Darmawan.
Secara teknis, lanjut dia, pendekatan kerja sama kampanye juga dimudahkan kesamaan nomor urut antara paslon gubernur dengan paslon bupati/wali kota.
Darmawan memandang kesamaan nomor urut antara paslon gubernur dan bupati/wali kota tidak menyulitkan tim paslon dalam melakukan internalisasi kepada pemilih lewat sosialisasi dan kampanye.
“Sehingga kerja-kerja tim pemenangan paslon di tingkat provinsi dan kabupaten/kota masif dalam satu jaringan kerja,” jelas dia.
Baca Juga: Kesamaan Nomor Urut Paslon Menguntungkan di Pilkada Serentak 2024

Efektivitas koalisi simetri parpol dalam Pemilihan Serentak 2024.
Koalisi simetri parpol dan sinergi kampanye antara tim paslon gubernur dan paslon bupati/wali kota sangat strategis dalam konteks pemilihan serentak.
Dalam pertarungan head to head, berdasarkan rilis Rakata, elektabilitas Paslon Gubernur Lampung sejalan dengan paslon bupati/wali kota, baik paslon dengan nomor urut sama maupun tidak.
Pertarungan head to head paslon bupati/wali kota yang memiliki nomor urut sama dengan Paslon Gubernur Lampung yakni Kota Bandarlampung, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Way Kanan.
Namun, Darmawan menegaskan kembali bahwa kesamaan nomor urut itu hanya memudahkan tim kampanye paslon dalam menginternalisasi pemilih, bukan faktor penentu kemenangan paslon di pemilihan serentak.
“Ela-Azwar di Pilkada Lampung Timur diusung KIM Plus, tapi Paslon Nomor Urut 1, tidak ada hambatan,” tegas Darmawan.
Tidak hanya di Lampung Timur, hal serupa juga terlihat di Pilkada Lampung Tengah. KIM Plus mengusung Paslon Nomor Urut 1 Ahmad – Ahsan Saad, namun kalah berdasarkan hitung cepat Rakata.

Sejak awal pemilihan, tutur Darmawan, koalisi partai politik yang tidak simetris dalam Pilkada Serentak 2024 menjadi kekhawatiran bagi para kontestan, antara calon gubernur dan calon bupati/wali kota yang berbeda partai.
Kemudian, dua kandidat Gubernur Lampung dengan partai yang berbeda, di beberapa kabupaten/kota justru mengusung paslon yang sama dalam satu paket.
“Seperti Winarti di Tulangbawang, dan Nanda Indira di Pesawaran. Ada dilema politik bagi mereka, siapa yang akan dikuatkan dalam pemilihan gubernur,” pungkas Darmawan.
Di Provinsi Lampung, sebagian partai politik dalam KIM Plus berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pilkada Kota Metro, Pesawaran, Pringsewu, Lampung Barat, Lampung Utara, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Pesisir Barat.
Hanya sebagian kecil paslon yang diusung maju satu paket oleh partai dalam KIM Plus dan PDI Perjuangan mengalami kemenangan, yakni di Lampung Utara dan Pesisir Barat.
Sedangkan di Lampung Barat dan Tulangbawang Barat, paslon yang diusung KIM Plus dan PDI Perjuangan unggul melawan kotak kosong.