Menhub dan Mendagri Tinjau Kesiapan Mudik Lebaran 2025 di Lampung

oleh
Menhub dan Mendagri Tinjau Kesiapan Mudik Lebaran 2025 di Lampung
Kiri ke Kanan: Mendagri M. Tito Karnavian, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Menhub Dudy Purwagandhi, saat konferensi pers usai rapat koordinasi terkait Persiapan Arus Angkutan Lebaran Tahun 2025 di Kantor Gubenur Lampung, Bandar Lampung, Kamis (13/3/2025). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.IDMenteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian meninjau kesiapan arus mudik Lebaran 2025 di Provinsi Lampung, pintu masuk penting antara Sumatra dan Jawa.

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran transportasi dan keamanan pemudik pada puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi menjelang 31 Maret 2025.

Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025 (H-3), sementara arus balik pada 6 April 2025 (H+5).

Baca Juga: Strategi Pemerintah Hadapi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025

Dudy mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 40 kapal feri, ditambah kapal cadangan, kapal Basarnas, dan kapal patroli untuk mengamankan penyeberangan di Selat Sunda.

“Kami hapus terminal eksekutif saat Lebaran, semua jadi reguler agar alur feri lebih lancar,” lanjut dia usai rapat koordinasi bersama Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Mendagri terkait Persiapan Arus Angkutan Lebaran Tahun 2025 di Kantor Gubenur Lampung, Bandar Lampung, Kamis (13/3/2025).

Dudy menuturkan sebelum rapat koordinasi, dirinya bersama Mendagri telah mengecek Pelabuhan Merak dan Jembatan Timbang Way Urang.

Rencananya, ia bersama Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, dan Mendagri akan melanjutkan inspeksi ke Terminal Rajabasa Bandar Lampung dan Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.

Untuk mengurai kemacetan, jelas Dudy, tiga pelabuhan di Merak (Merak, Bojonegara, Ciwandan) dan tiga di Lampung disiapkan dengan pembagian klaster: motor via Ciwandan, kendaraan besar via Bojonegara, serta mobil kecil dan bus via Merak.

“Kami ingin pemudik pulang kampung aman, nyaman, dan selamat,” tambah Dudy.

Baca Juga: Pemerintah Batasi Angkutan Barang Selama Mudik Lebaran 2025

Koordinasi lintas sektoral menghadapi arus mudik Lebaran 2025.

Sementara itu, Mendagri Tito menyoroti pentingnya koordinasi lintas sektor terkait kesiapan Mudik Lebaran 2025 di Lampung.

Ia mengusulkan Working From Anywhere (WFA) bagi ASN dan BUMN dari 24 Maret hingga 7 April 2025 serta libur sekolah mulai 21 Maret untuk mengurai arus mudik.

“Layanan publik harus tetap jalan, atur staf bergantian,” pesannya kepada Gubernur Rahmat.

Tito juga meminta perbaikan jalan nasional, provinsi, dan kabupaten yang rusak serta pemasangan lampu di jalur gelap untuk cegah begal.

“Buat posko pengamanan tiap 1-2 kilometer agar pemudik motor merasa aman,” tegasnya.

Ia optimistis cuaca baik seperti saat kunjungan akan mendukung kelancaran mudik, meski skenario darurat tetap disiapkan.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyambut baik arahan tersebut.

“Setelah ini, kami cek Terminal Rajabasa dan Bakauheni untuk pastikan semua siap,” kata dia.

Ia juga akan mengoordinasikan perbaikan infrastruktur dengan bupati dan wali kota se-Lampung.

Dari sisi pangan, Tito menyebut Lampung surplus dengan deflasi 0,02%.

“Beras dan jagung cukup, harga telur serta ayam turun. Cabai dan minyak goreng yang masih mahal akan dikoordinasikan pusat,” ujar dia seraya mengingatkan distribusi pangan harus lancar tanpa penimbunan. 

Terakhir, Tito meminta kepada seluruh forkopimda di Provinsi Lampung untuk mengadakan apel kesiapsiagaan bencana.

“Kita tidak dapat memprediksi kemungkinan terjadinya banjir atau bencana lainnya. Semua unsur kesiapsiagaan harus siap untuk memberikan jaminan kepada masyarakat, sehingga mereka merasa lebih tenang,” pungkas dia.

Baca Juga: Mendagri Imbau Forkopimda Lampung Siaga Bencana Jelang Mudik Lebaran 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *