Mukhlis Basri Sebut Banjir Bandar Lampung Akibat Curah Hujan Tinggi dan Alih Fungsi Lahan

oleh
Mukhlis Basri Sebut Banjir Bandar Lampung Akibat Curah Hujan Tinggi dan Alih Fungsi Lahan
Anggota DPR RI Mukhlis Basri didampingi Kepala BBWS Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede (kiri) dan Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air Provinsi Lampung Budhi Darmawan (kanan) mengunjungi lokasi banjir di Perumahan Bumi Arinda Permai, RT 06, Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Senin (24/2/2025). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Anggota DPR RI Mukhlis Basri mengunjungi lokasi banjir di Perumahan Bumi Arinda Permai, RT 06, Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Senin (24/2/2025).

Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung penyebab banjir yang melanda kawasan Bandar Lampung.

Banjir terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi sejak Jumat (21/2/2025) sore hingga Sabtu (22/2/2025) subuh.

Meski sempat surut pada Sabtu pagi, hujan yang kembali mengguyur pada sore hari menyebabkan banjir naik lagi.

Mukhlis Basri menjelaskan, faktor utama banjir adalah tingginya curah hujan yang terjadi sejak awal tahun 2025, mirip dengan kondisi tahun sebelumnya.

Selain curah hujan, alih fungsi lahan juga menjadi penyebab utama.

Lahan irigasi yang sebelumnya digunakan untuk sawah telah berubah menjadi perumahan. Akibatnya, resapan air berkurang karena permukaan tanah tertutup semen dan aspal.

Air hujan yang tidak terserap langsung mengalir ke kali, yang kapasitasnya sudah kecil.

“Temuan di lapangan menunjukkan bahwa lahan irigasi untuk sawah telah beralih fungsi menjadi perumahan. Dengan adanya perumahan, serapan air berkurang, sehingga air langsung mengalir ke kali yang kapasitasnya terbatas,” ujar Mukhlis Basri.

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Siasati Banjir dengan Seribu Biopori

Selain itu, banyak warga yang membangun rumah di badan sungai, bahkan ada yang berada di tengah sungai.

Hal ini memperparah kondisi banjir karena menghambat aliran air.

Contohnya, sebuah rumah hancur diterjang air karena dibangun di lokasi yang tidak seharusnya.

Mukhlis Basri Sebut Banjir Bandar Lampung Akibat Curah Hujan Tinggi dan Alih Fungsi Lahan
Permukiman warga di sempadan sungai mempersempit daerah aliran sungai di Perumahan Bumi Arinda Permai, RT 06, Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Senin (24/2/2025). Foto: Josua Napitupulu

Mukhlis juga menyoroti masalah penyempitan sungai dan kesalahan konstruksi di Kecamatan Kedamaian.

Jembatan kecil yang diberi tiang di tengahnya menyebabkan sampah mudah tersangkut, menghambat aliran air.

Baca Juga: BBWS Ajak Pemkot Bandarlampung Berbagi Ruang dengan Air

Selain itu, saluran air di bawah jembatan seharusnya diratakan dengan jalan, bukan berada di bawah jembatan.

“Kunjungan ini akan menjadi bahan kajian kami. Masyarakat yang sudah membangun rumah di badan sungai tidak mungkin kita bongkar begitu saja. Perlu ada penggantian dana dari pemerintah pusat, provinsi, dan kota untuk normalisasi sungai,” jelas dia.

Mukhlis berharap masyarakat tetap bersabar dan tidak saling menyalahkan.

Menurutnya, banjir ini adalah bencana alam akibat curah hujan dengan intensitas tinggi.

Masyarakat diimbau untuk terus waspada karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan tinggi akan berlangsung hingga April 2025.

“Kami berharap semua pihak bisa bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan meminimalisir dampak banjir di masa depan,” pungkas Mukhlis Basri.

Baca Juga: Pasutri Tewas Tertimpa Longsor dan Warga Hanyut Terseret Banjir di Bandar Lampung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *