Pawang Hujan Beraksi di Kampanye Hasto Kristiyanto

oleh
Pawang Hujan Beraksi di Kampanye Hasto Kristiyanto
Pawang hujan, Mulyadi (62), beraksi di kampanye Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Lapangan Bola Kampung Sawah, Brebes, Kota Bandarlampung, Minggu (28/1/2024). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Pawang hujan beraksi di kampanye Hasto Kristiyanto pada Minggu (28/1/2024) pagi.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini berkampanye di Lapangan Bola Kampung Sawah, Brebes, Kota Bandarlampung, dalam kondisi cuaca mendung yang sesekali disertai hujan gerimis.

Baca Juga: Pidato Hasto Kristiyanto di Lampung Senggol Paslon 02

Sang Pawang Hujan, Mulyadi (62), dengan memakai rompi coklat, kain kamen, bersandal jepit, terlihat mengelilingi Lapangan Brebes.

Tangan kanan pria berkulit hitam legam ini menenteng tiga batang dupa yang terbakar, sedangkan tangan kirinya menggenggam batang dupa yang terbungkus plastik.

Asap dupa menyebarkan aroma gaharu saat warga Way Lunik ini berkeliling mengitari lapangan. Mulutnya komat-kamit seperti merapalkan mantra.

“Ini bakar dupo untuk nyangonin ‘dia orang’. Zaman dulu bakar kemenyan, sekarang relatif pakai ini,” ujar Mulyadi.

Entah kebetulan atau tidak, tapi cuaca yang tadinya sedikit tidak bersahabat mendadak terang, meski langit masih terlihat mendung.

Pria beranak dua dan bercucu empat ini mengatakan dirinya memang sering dimintai bantuan untuk acara-acara tertentu, khususnya kegiatan di lapangan terbuka.

“Tarifnya relatif aja. Kalau untuk hajatan biasa ya Rp2 juta, termasuk beli alat-alatnya. Biasanya dihubungi lewat nomor WhatsApp,” kata Mulyadi yang tergabung dalam paguyuban Terang Payung Manggolo Purno Bandarlampung.

Dia mengaku sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan. Pawang hujan yang ditekuninya selama lebih dari dua dekade hanya nyambi ketika tidak ada proyek.

“Saya menjalankan ini baru 22 tahun. Menjadi pawang hujan itu sebagian ada karena ilmu keturunan, sebagian mencari sendiri karena ilmu tidak bisa diturunkan semua. Kalau saya cari sendiri,” jelas Mulyadi.

Dengan bermodalkan dupa, Mulyadi mampu menyingkirkan atau memindahkan hujan dalam radius tertentu.

“Alhamdulillah selama 22 tahun sukses,” lanjut dia.

Tentu saja tak hanya dupa, ia juga menggunakan mantra-mantra sakti yang dipelajarinya.

“Sebagian ada yang magis, tapi kalau saya berdoa aja. Doa Bali dipakai, doa Islam dipakai,” ujar Mulyadi.

Pawang Hujan beraksi di kampanye Hasto Kristiyanto.

Jasa pawang hujan banyak dimanfaatkan sejak kampanye pemilu rapat umum atau kampanye akbar dimulai pada 21 Januari 2024.

“Di masa kampanye banyak terima orderan. Ini pegang dua tempat. Nanti sore ke Panjang Selatan,” pungkas Mulyadi.

Baca Juga: Mahfud MD Dukung Penyelamatan Rumah Daswati Lampung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *