DASWATI.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) menuding PT Pelindo sebagai penyebab banjir di Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Banjir yang melanda Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, akibat hujan deras sejak pukul 01.00 WIB, Senin (21/4/2025), menyebabkan genangan setinggi dada di Jalan Bahari dan Kampung Selirit.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana saat meninjau lokasi terdampak, mengungkapkan bahwa banjir dipicu oleh tersumbatnya gorong-gorong dan selokan akibat bangunan di atasnya, serta penutupan saluran air di area yang dikelola PT Pelindo.
“Kami telah mengevaluasi situasi. Banyak gorong-gorong dan selokan tertutup bangunan. Ditambah, saluran air di wilayah Pelindo tertutup, sehingga air tidak mengalir lancar. Ini berbeda dari kondisi biasanya,” ujar Eva Dwiana didampingi Kapolresta Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay dan Dandim 0410/KBL Letkol Arh Tan Kurniawan.
Baca Juga: Pemkot Bandarlampung Bongkar Drainase Depan Pelindo 2 Panjang
Untuk menangani banjir, Pemerintah Kota Bandar Lampung akan melakukan penataan saluran air dan berkoordinasi dengan PT Pelindo.
“Kami akan bekerja sama dengan PT Pelindo sebagai perusahaan negara untuk mencari solusi terbaik melalui kolaborasi,” kata Eva.
Eva Dwiana menuturkan banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi, saluran tersumbat, bertepatan dengan air pasang laut.
Ia menambahkan bahwa Kapolresta dan Dandim telah meninjau lokasi untuk mendukung upaya penanganan.
Selain upaya struktural, respons cepat juga dilakukan di lapangan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mengevakuasi tiga korban jiwa, yaitu Piyan (15 tahun), Diding (45 tahun), dan Kunawati (59 tahun), yang tewas akibat banjir.
Baca Juga: Tragedi Banjir Bandar Lampung: Tiga Nyawa Melayang di Panjang Utara
BPBD Lampung juga mengimbau warga tetap waspada terhadap risiko banjir susulan akibat hujan yang masih berlangsung.
Sementara itu, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Lampung mendirikan posko kesehatan di Panjang Utara untuk memberikan pertolongan pertama dan layanan medis.
Kepala Biddokkes, AKBP dr. Sigit Lesmonojati, menyatakan 20 personel medis dan lima kendaraan dinas dikerahkan untuk menangani luka ringan, penyakit umum, dan memantau risiko kesehatan akibat genangan air.
Eva Dwiana optimistis kerja sama lintas instansi dapat segera mengatasi banjir dan mencegah dampak serupa di masa mendatang.
Baca Juga: Polda Lampung Sigap Bantu Warga Terdampak Banjir di Panjang Utara