PLN Nusantara Renewables Ujung Tombak Investasi Pembangkit Listrik Swasta

oleh
PLN Nusantara Power Raih Tiga Penghargaan Dharma Karya
Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Terapung Cirata di Bendungan Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Foto: Istimewa

DASWATI.ID – PT PLN Nusantara Renewables ujung tombak investasi pembangkit listrik swasta berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Anak perusahaan PT PLN Nusantara Power ini terus memperkuat peran strategisnya dalam pengembangan pembangkit EBT.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan PLN Nusantara Renewables ujung tombak investasi pembangkit listrik swasta berbasis EBT sejak didirikan pada 18 Desember 2015.

“Pembentukan PLN Nusantara Renewables sebagai anak perusahaan merupakan langkah strategis yang diambil untuk mengatasi keterbatasan pendanaan eksternal akibat Perjanjian Ikatan Global PT PLN (Persero),” ujar Ruly dalam keterangannya, Sabtu (26/10/2024).

Ruly menyampaikan PLN Nusantara Renewables sebagai bagian dari PLN NP group lebih responsif terhadap peluang pertumbuhan di pasar ketenagalistrikan yang dinamis.

“Terutama dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat, melalui pembangunan unit pembangkit yang ramah lingkungan,” kata dia.

Dengan aset lebih dari Rp8 triliun, jelas Ruly, PLN Nusantara Renewables telah berhasil mewujudkan beberapa proyek monumental.

Salah satunya PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2×1.000 MW yang merupakan PLTU terbesar pertama di Indonesia dengan teknologi Ultra Supercritical yang ramah lingkungan.

Tidak berhenti di situ, perusahaan yang baru saja bertransformasi dari PJB Investasi menjadi PLN Nusantara Renewables pada tahun 2024 ini kembali membuat gebrakan melalui PLTS Terapung Cirata berkapasitas 145 MWac setara 192 MWp.

PLTS Terapung Cirata merupakan proyek pembangkit terapung terbesar di Asia Tenggara sekaligus terbesar ketiga di dunia saat ini.

“PLN Nusantara Renewables juga menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dengan membukukan laba bersih sebesar Rp790 miliar pada tahun 2023,” ujar Ruly.

Sebagian besar pendapatan berasal dari laba bersih JVC sebesar Rp776,7 miliar.

Kemudian, portofolio investasi perusahaan mencapai total 3.210 MW, dengan 2.145 MW telah beroperasi, 895 MW dalam tahap konstruksi, dan 170 MW dalam tahap pengembangan.

Ruly mengatakan kerjasama internasional juga menjadi salah satu strategi PLN Nusantara Renewables dalam pengembangan pembangkit.

“Dengan mitra seperti CHN Energy untuk PLTU Jawa 7, Masdar untuk PLTS Terapung Cirata, TotalEnergies untuk PLTB Tanah Laut, SembCorp untuk PLTS IKN, serta GD Power Development untuk PLTS Terapung Karangkates,” jelas dia.

Kelincahan PLN Nusantara Renewables ini menjadikan perusahaan tersebut sebagai garda terdepan PLN Nusantara Power dalam meraih pendanaan untuk pengembangan pembangkit EBT di tanah air.

Hal ini sejalan dengan visi perusahaan yang berbasis di Jakarta tersebut untuk menjadi perusahaan investasi kelistrikan terkemuka dalam energi berkelanjutan.

“Transformasi ini adalah bukti nyata dari dedikasi kami dalam mengoptimalkan potensi energi baru dan terbarukan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,“ tegas Ruly.

Baca Juga: PLN Nusantara Power Sapu Bersih Penghargaan LIKE Tahun 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *