Pojok FISIP Unila Diskusi Soal Kolektivitas dalam Tradisi Batak

oleh
Pojok FISIP Unila Diskusi Soal Kolektivitas dalam Tradisi Batak
Tari adat Tandok di Pesta Danau Toba. Foto: Sopo Toba

DASWATI.ID – Punguan Loho Raja, Boru, Bere/Ibebere Bandarlampung bersama Pojok FISIP Unila (Universitas Lampung) akan menggelar diskusi publik bertajuk “Kolektivitas dalam Tradisi Batak.”

Kegiatan yang merupakan rangkaian perayaan bona taon (awal tahun) Perkumpulan Marga Sihaloho itu akan berlangsung di Taman FISIP Unila, Bandarlampung, Senin (5/2/2024) pukul 15.30 WIB.

Ketua Punguan Loho Raja, Boru, Bere/Ibebere Bandarlampung dan Sekitarnya, Freddy Sihaloho, mengatakan pihaknya baru kali ini mengadakan rangkaian perayaan bona taon.

Ide rangkain perayaan bona taon itu muncul dalam rapat kepanitiaan.

“Pada rapat tersebut diusulkan mengadakan diskusi publik sebagai rangkaian perayaan bona taon,”ujar Freddy dalam keterangannya, Sabtu (3/2/2024).

Dalam tradisi Batak, jelas dia, terdapat kebiasaan-kebiasaan yang bersifat kolektif. Misalnya, teken les (penggalangan donasi) untuk membantu anggota maupun komunal.

Laku kolektif lainnya yakni tandok beras. Tandok merupakan tradisi yang mencerminkan kekeluargaan petani Batak.

Para perempuan dalam keluarga Batak bahu-membahu mengisi tandok dengan beras.

Tandok merupakan wadah penampungan beras atau padi yang terbuat dati anyaman bambu.

Tandok ini selalu dibawa oleh kaum wanita pada saat pesta adat Batak berlangsung, dan diletakkan di atas kepala sambil manortor (tari Tor-Tor).

“Kolektivitas dalam budaya Batak itu jauh dari orientasi kapital. Sebaliknya, spirit yang dibangun adalah solidaritas. Itu sebabnya, kami menggagas diskusi sebagai diskursus publik,” kata Freddy.

Inisiator Pojok FISIP Unila Dodi Faedlulloh menambahkan, mendalami potensi aksi sosial dalam tradisi dan budaya tertentu merupakan agenda penting.

Apalagi, yang berangkat dari pengalaman langsung subjek-subjeknya.

“Penting juga memperkuat solidaritas lintas tradisi ketika berhadapan dengan fenomena atau kebijakan yang bisa merugikan masyarakat,” ujar Dodi.

Baca Juga: Pertarungan Demokrasi Melawan Oligarki

Diskusi Publik “Kolektivitas dalam Tradisi Batak” akan menghadirkan dua narasumber.

Kedua narasumber tersebut adalah Freddy Sihaloho dan peneliti sekaligus Dosen Sosiologi Unila Fuad Abdulgani. Nantinya, ruang pertukaran gagasan itu dipandu jurnalis Wandi Barboy Silaban.

Punguan Loho Raja, Boru, Bere/Ibebere Bandarlampung dan Sekitarnya berdiri pada 14 Februari 1999.

Aktivitasnya bersifat saling bantu dalam semangat kekeluargaan. Perkumpulan tersebut akan merayakan bona taon di Gedung Sinarta, Labuhan Dalam, Tanjung Senang, Minggu (11/2/2024) depan.

Adapun Pojok FISIP Unila merupakan komunitas diskusi yang bersifat santai dan inklusif.

Diskusi Senja yang diprakarsai Pojok FISIP membahas isu-isu ekonomi, sosial, dan politik dari perspektif kritis.

Selain diskusi, mereka pernah menggelar acara nonton bareng film-film dokumenter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *