DASWATI.ID – Kebakaran hebat melanda Radar Space Kitchen Bar and Lounge yang berlokasi di Jl. Yos Sudarso, Kelurahan Garuntang, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung, pada Senin (13/10/2025) dini hari.
Insiden yang diduga dipicu oleh korsleting listrik saat karyawan mengecas Sisha Elektrik ini menghanguskan area seluas 750 meter persegi dan menimbulkan kerugian materiil mencapai Rp250 juta.
Kronologi dan Dugaan Penyebab
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung, Anthony Irawan, menuturkan laporan kebakaran diterima oleh Mako Tendean pada Pukul 02.25 WIB.
“Menurut keterangan Manajer Radar Space, Koh Bram, kebakaran diduga berawal dari korsleting listrik saat salah satu karyawannya sedang mengecas shisha elektrik di ruangan atau Room VIP lantai bawah,” ujar dia dalam keterangannya.
Setelah insiden pengecasan, percikan api terlihat di ruangan tersebut, lalu merambat ke Ruang VIP atas. Api kemudian membesar dan meluas, membakar sekeliling Ruang Kontrol Lightning Lampu LED dan area sekitarnya.
“Tim Pemadam Kebakaran Damkarmat Kota Bandar Lampung merespons dengan cepat,” kata Anthony.
Unit mobil pertama, Karba 017 dari Pos Siaga Bumi Waras, tiba di lokasi Pukul 02.28 WIB. Total Response Time yang dicatatkan adalah 3 Menit sejak laporan diterima.
Pemadaman melibatkan pengerahan 48 Personil dan 5 Unit Armada dari berbagai pos, termasuk Unit Mobil Karba 017, Macan 021, dan tiga Unit mobil supply.
Proses pemadaman berlangsung intensif dan menghabiskan 15 tangki air serta menggunakan alat bantu berupa 3 unit SCBA (Self-Contained Breathing Apparatus) dan 2 unit Blower/Exhausted.
“Api baru berhasil dipadamkan sepenuhnya pada Pukul 07.10 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” pungkas Anthony.
Penegasan Human Error
Kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp250.000.000. Kebakaran menghanguskan Room VIP dan Ruang Kontrol Lightning.
Kabid Pemadam Kebakaran Damkarmat Kota Bandar Lampung, Irman Saputra, menegaskan bahwa penyebab kebakaran ini cenderung mengarah pada faktor kelalaian.
“Bisa dibilang ya kebakarannya karena human error,” ujar Irman Saputra saat dihubungi pada Senin (13/10/2025) sore.
Meskipun demikian, penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran akan ditangani oleh pihak yang berwajib.
Ambigu Sistem Proteksi Kebakaran Gedung
Di tengah fokus pemadaman, tutur Irman, verifikasi terhadap sistem proteksi kebakaran Radar Space tidak dapat dilakukan secara menyeluruh oleh tim Damkarmat.
Irman menyatakan bahwa pihaknya tidak sempat mengecek sistem proteksi kebakarannya, termasuk control panel, karena kondisi di lokasi sangat tidak memungkinkan.
“Terkait sistem proteksi kebakarannya, saya tidak sempat melihat karena gelap banget, asapnya banyak,” jelas Irman.
Ia menambahkan bahwa fokus utama tim pada saat itu adalah memadamkan api. Walaupun demikian, Irman mengonfirmasi bahwa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) “ada beberapa” di lokasi.
Terkait standar keamanan gedung bertingkat, Irman Saputra memberikan imbauan umum bahwa untuk bangunan bertingkat, jika ada sistem proteksi kebakarannya, itu “lebih baik”.
“Pada dasarnya untuk bangunan bertingkat, kalau ada sistem proteksi kebakarannya akan lebih baik,” tutup Irman.
Baca Juga: Damkarmat Bandar Lampung: Benteng Merah di Balik Sirine dan Asap
