DASWATI.ID – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan tantangan SDM (Sumber Daya Manusia) di Provinsi Lampung dengan minimnya lapangan kerja bagi ribuan sarjana yang lulus setiap tahun.
Tantangan SDM Lampung ini disampaikan dalam Dialog Ramadhan yang digelar oleh DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung, Minggu (23/3/2025), di Aula DPW PKS Lampung, Kota Bandar Lampung.
Menurut Gubernur Mirza, Lampung menghasilkan sekitar 30.000 lulusan sarjana setiap tahun, namun hanya tersedia 2.000 lowongan pekerjaan.
“Ini menjadi tantangan serius. Saya berharap PKS dapat membantu menangani masalah SDM ini karena ciri peradaban maju adalah memiliki SDM yang berkualitas,” ujar dia.
Selain masalah ketenagakerjaan, Gubernur juga menyoroti rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan infrastruktur jalan yang rusak sebagai tantangan lain yang perlu segera diatasi.
Ia menekankan bahwa pembangunan Lampung tidak hanya memerlukan perbaikan infrastruktur fisik, tetapi juga peningkatan kompetensi dan daya saing masyarakat.
Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim dalam sambutannya menyatakan komitmen partainya untuk mendukung visi dan misi Gubernur.
“PKS akan selalu mendukung kebijakan yang berpihak pada masyarakat, tetapi juga tidak ragu mengingatkan jika ada kebijakan yang perlu diperbaiki,” tegas Mufti.
Dialog Ramadhan ini mengusung tema “PKS Berbagi dan Peduli”, yang sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.
Sebagai bentuk aksi sosial, PKS Lampung telah membagikan 1.446.000 paket takjil dan sahur bergizi selama Ramadhan, serta memberikan santunan kepada 23 anak yatim.
Acara yang dihadiri sekitar 200 tamu undangan, termasuk pengurus DPP PKS, anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dari Fraksi PKS, serta para Ketua DPD PKS se-Lampung, diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara PKS dan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Ramadhan bukan hanya bulan berbagi, tetapi juga momentum memperkuat kepedulian dan kerja nyata. Kami berharap sinergi ini menghasilkan solusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat Lampung,” tutup Mufti.
Melalui dialog ini, diharapkan tercipta kolaborasi yang lebih erat dalam menangani masalah pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan sosial di Lampung.
Baca Juga: Gubernur Lampung: kekayaan daerah tak dinikmati masyarakat